Vidio 1.1 : Robot Otonom and UGV
Matery lengkap ada pada Link Dibawah Ini !!!
⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇⬇
⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆
KELOMPOK 1 :
- AULYA AMANDAH MANSYUR
- GHINA CHUSNUL KHOTIMAH TASYA
- SITI NURHALIZA SADIQ
- SUSMITA MISDAYANTI
- FILIPO LIONEL KEVIN TULUS
- SUDIRMAN SARANGGA
1. Pengertian robot otonom dan AGV ?
2. Keunggulan robot otonom dibanding robot AGV !
3. Klasifikasi robot !
4. Komponen otomatisasi !
5. Aplikasi robot dalam otomatisasi di industri !
6. Pengertian cobot dan aplikasinya di industri ?
7. Dampak positif dan negetif penggunaan robot di industri proses terhadap perusahaan dan tenaga kerja !
JAWABAN :
1. Pengertian robot otonom dan AGV ?
Robot otonom adalah jenis robot yang mampu beroperasi dan berfungsi secara mandiri tanpa adanya intervensi manusia. Robot ini dapat melakukan tugas-tugas tertentu dengan menggunakan sensor, pemrosesan data, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk mengambil keputusan dan mengendalikan pergerakan fisiknya. Robot otonom memiliki kemampuan untuk memahami lingkungan sekitarnya, berinteraksi dengan objek atau orang lain, dan menyesuaikan perilakunya sesuai dengan situasi yang dihadapi.
Robot otonom dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti industri manufaktur, pertanian, kesehatan, transportasi, dan eksplorasi luar angkasa. Contoh penggunaan robot otonom adalah dalam proses produksi otomatis di pabrik-pabrik, pengiriman barang secara otomatis menggunakan drone atau kendaraan tanpa pengemudi, serta robot medis yang dapat melakukan operasi secara presisi.
AGV (Automated Guided Vehicle) adalah jenis robot otonom yang dirancang khusus untuk melakukan transportasi material atau barang secara otomatis di dalam suatu lingkungan tertentu. AGV biasanya digunakan di pabrik-pabrik atau gudang-gudang untuk mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lain tanpa bantuan manusia. AGV dilengkapi dengan sensor navigasi seperti laser atau kamera, serta sistem kontrol yang memungkinkannya untuk bergerak dengan aman dan efisien di sepanjang jalur yang telah ditentukan.
AGV dapat memiliki berbagai bentuk dan ukuran tergantung pada kebutuhan aplikasinya. Beberapa contoh bentuk AGV meliputi forklift otomatis, traktor otomatis, atau bahkan robot beroda yang dapat bergerak di atas lantai pabrik. AGV juga dapat dilengkapi dengan sistem pengisian ulang baterai secara otomatis atau sistem pengambilan barang yang terintegrasi dengan sistem penyimpanan.
Dalam industri manufaktur, AGV dapat digunakan untuk mengangkut bahan baku dari gudang ke jalur produksi, memindahkan produk jadi dari jalur produksi ke gudang penyimpanan, atau mengirimkan komponen-komponen tertentu ke stasiun kerja yang membutuhkannya. Penggunaan AGV dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses logistik dan distribusi barang.
Kesimpulannya, robot otonom adalah jenis robot yang dapat beroperasi secara mandiri tanpa intervensi manusia, sementara AGV adalah jenis robot otonom yang dirancang khusus untuk pemindahan material di lingkungan manufaktur atau gudang.
2. Keunggulan robot otonom dibanding robot AGV !
Robot otonom memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan robot AGV. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Fleksibilitas: Robot otonom lebih fleksibel dalam melakukan tugas-tugas yang kompleks dibandingkan dengan AGV. Mereka dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang kompleks dan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang tidak terduga.
- Mobilitas yang lebih besar: Robot otonom tidak terbatas pada jalur atau rute tetap seperti AGV. Mereka dapat bergerak dengan bebas di sekitar lingkungan kerja dan dapat menyesuaikan rute mereka sesuai dengan kebutuhan.
- Kemampuan belajar: Robot otonom bisa belajar dari pengalaman mereka sendiri dan memperbaiki kinerja mereka seiring waktu. Dengan algoritma pembelajaran mesin atau kecerdasan buatan yang canggih, mereka dapat mengoptimalkan tugas mereka dan meningkatkan efisiensi.
- Interaksi dengan manusia: Robot otonom dapat berinteraksi dengan manusia. Mereka dapat menerima perintah atau instruksi dari manusia dan berkomunikasi dengan mereka. Hal ini menjadikan mereka berguna dalam situasi-situasi di mana kolaborasi manusia dan robot diperlukan.
- Kemampuan pemrosesan data: Robot otonom memiliki kemampuan pemrosesan data yang lebih canggih. Mereka dapat mengumpulkan dan menganalisis data dari lingkungan mereka, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan dapat meningkatkan efisiensi tugas mereka.
- Adaptabilitas: Robot otonom memiliki kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan atau tugas yang baru. Mereka dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan kebutuhan produksi yang berubah-ubah.
- Kemanan: Robot otonom dilengkapi dengan sensor keselamatan yang canggih, yang memungkinkan mereka untuk melakukan navigasi yang aman dan menghindari tabrakan dengan objek atau orang di sekitarnya.
Keunggulan ini menjadikan robot otonom lebih fleksibel, adaptif, dan memungkinkan interaksi yang lebih baik dengan manusia dibandingkan dengan robot AGV.
- Kesimpulan :
- Dalam industri manufaktur, robot otonom memiliki keunggulan dibandingkan dengan robot AGV (Automated Guided Vehicle). Keunggulan ini meliputi fleksibilitas, mobilitas yang lebih besar, kemampuan belajar, interaksi dengan manusia, kemampuan pemrosesan data yang canggih, adaptabilitas, dan keamanan yang lebih tinggi. Robot otonom dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang kompleks, membuat keputusan yang tepat, dan bekerja secara efisien dalam berbagai tugas dan situasi. Dengan kelebihan ini, penggunaan robot otonom dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan fleksibilitas di dalam industri manufaktur.
3. Klasifikasi robot !
Robot dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, di antaranya:
Berdasarkan tipe tugas:
- Robot industri: Digunakan dalam berbagai aplikasi manufaktur, seperti perakitan, pemindahan material, pengepakan, dan pengelasan.
- Robot layanan: Dirancang untuk melayani manusia dalam berbagai lingkungan, seperti robot pelayan, robot asisten medis, robot pembersih rumah tangga, dan lain sebagainya.
- Robot militer: Digunakan untuk berbagai tujuan militer, seperti pengintaian, pertempuran, pengangkutan material, dan penyelamatan.
Berdasarkan struktur dan konfigurasi:
- Robot bergerak: Mampu bergerak di sekitar lingkungan mereka, seperti humanoid robot atau AGV.
- Robot tetap: Dipasang pada posisi tetap atau stasiun kerja, seperti robot lengan industri.
Berdasarkan tingkat otonomi:
- Robot otonom: Dapat beroperasi secara mandiri tanpa bantuan manusia, seperti robot otonom untuk eksplorasi ruang angkasa atau robot pemadam kebakaran otonom.
- Robot semi-otonom: Memerlukan pengawasan atau intervensi manusia di beberapa aspek tugas mereka, seperti robot bedah yang dikendalikan oleh ahli bedah.
Berdasarkan bidang kerja:
- Robot medis: Digunakan dalam prosedur medis, seperti bedah robotik atau robot pendamping rehabilitasi.
- Robot pertanian: Didesain khusus untuk aplikasi pertanian, seperti robot penyemprot pestisida atau robot pemetik buah.
- Robot penjelajah: Digunakan untuk eksplorasi dan penjelajahan di lingkungan yang terlalu berbahaya atau sulit bagi manusia, seperti robot penjelajah di bawah air atau di luar angkasa.
Berdasarkan aplikasi industri:
- Robot pengelasan: Digunakan dalam proses pengelasan logam.
- Robot penanganan material: Digunakan untuk pemindahan barang dan bahan dalam gudang atau penanganan material pada jalur produksi.
- Robot perakitan: Digunakan untuk merakit komponen atau produk.
- Robot pengujian dan inspeksi: Digunakan untuk menguji atau melakukan inspeksi produk.
- Robot pemindahan dan pengangkutan: Digunakan untuk mengangkut barang dan material dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Klasifikasi robot ini adalah beberapa contoh umum, namun terus berkembang seiring kemajuan teknologi dan kebutuhan industri yang berbeda.
- Kesimpulan :
- Dalam klasifikasi robot, terdapat beberapa kriteria yang digunakan, termasuk tipe tugas, struktur dan konfigurasi, tingkat otonomi, bidang kerja, dan aplikasi industri. Klasifikasi ini membantu dalam memahami perbedaan antara berbagai jenis robot yang ada dan juga memberikan panduan dalam memilih robot yang sesuai dengan kebutuhan spesifik. Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, klasifikasi ini terus berkembang mengikuti perkembangan industri dan kebutuhan baru yang muncul.
4. Komponen otomatisasi !
Ada beberapa komponen utama dalam otomatisasi, tergantung pada jenis sistem otomatisasi yang digunakan. Berikut adalah beberapa komponen umum yang digunakan dalam sistem otomatisasi:
- Sensor: Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur parameter fisik atau keadaan lingkungan seperti suhu, tekanan, kelembaban, gerakan, cahaya, dan lain sebagainya. Sensor membantu dalam mengumpulkan data dan memberikan masukan kepada sistem otomatis.
- Aktuator: Aktuator adalah komponen yang menggerakkan atau mengontrol suatu sistem mekanis atau elektronik. Mereka bertanggung jawab untuk mengubah sinyal atau perintah dari sistem otomatis menjadi aksi fisik, seperti menggerakkan motor atau menjalankan aksi pemicuan.
- Sistem kendali: Sistem kendali mengendalikan dan mengatur operasi sistem otomatis. Ini melibatkan perangkat keras dan perangkat lunak yang mengolah data dari sensor, mengambil keputusan berdasarkan logika program, dan mengirim instruksi ke aktuator. Sistem kendali dapat berupa kontrol logika terprogram, kontrol berbasis model matematika, atau sistem kendali yang lebih canggih seperti kontrol adaptif atau kontrol prediktif.
- Interface pengguna: Interface pengguna adalah antarmuka di mana pengguna dapat berinteraksi dengan sistem otomatis, memberikan perintah, memantau status, dan menerima informasi. Ini dapat berupa panel kontrol, layar sentuh, tombol-tombol, atau bahkan antarmuka berbasis suara.
- Jaringan komunikasi: Jaringan komunikasi digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen dalam sistem otomatisasi dan memungkinkan pertukaran data dan instruksi antara mereka. Ini sering melibatkan protokol komunikasi seperti Ethernet, Modbus, Profibus, atau lainnya.
- Perangkat lunak: Perangkat lunak memainkan peran penting dalam otomatisasi, termasuk pengembangan program kontrol, algoritma pengolahan data, visualisasi, dan analisis. Ini meliputi bahasa pemrograman, perangkat lunak pemrograman PLC (Programmable Logic Controller), SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), HMI (Human-Machine Interface), dan perangkat lunak manajemen produksi.
- Pemantauan dan analitik: Komponen ini memberikan kemampuan untuk pemantauan dan analisis sistem secara real-time, menganalisis data, mendeteksi kegagalan, atau melakukan pemeliharaan prediktif. Ini melibatkan sistem pengumpulan data, pemrosesan data cerdas, dan alat analitik seperti machine learning dan big data analytics.
Komponen-komponen ini bekerja bersama-sama untuk membentuk sistem otomatisasi yang dapat memantau, mengontrol, dan mengoptimalkan proses secara efisien dan akurat. Penggunaan komponen-komponen ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan keamanan di berbagai bidang seperti manufaktur, pertanian, otomotif, energi, dan lain sebagainya.
- Kesimpulan :
- Dalam sistem otomatisasi, terdapat berbagai komponen penting yang bekerja bersama-sama, termasuk sensor, aktuator, sistem kendali, interface pengguna, jaringan komunikasi, perangkat lunak, dan pemantauan/analitik. Komponen-komponen ini memungkinkan sistem otomatisasi untuk mengumpulkan data, mengambil keputusan, mengendalikan aksi fisik, berinteraksi dengan pengguna, dan melakukan pemantauan dan analisis. Dengan penggunaan komponen-komponen ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kualitas dalam berbagai aplikasi otomatisasi di berbagai sektor industri.
5. Aplikasi robot dalam otomatisasi di industri !
Robot memiliki berbagai aplikasi dalam otomatisasi di industri. Berikut adalah beberapa contoh aplikasi robot dalam otomatisasi industri:
- Manufaktur dan Perakitan: Robot digunakan dalam proses perakitan produk, seperti mengambil dan memasang komponen elektronik, merakit kendaraan, atau memasang barang dalam kemasan. Mereka dapat melakukan tugas-tugas yang berulang dengan presisi dan kecepatan yang konsisten.
- Penanganan Material: Robot digunakan untuk mengangkut, mengangkat, dan memindahkan material atau barang dalam proses produksi. Mereka dapat digunakan untuk mengisi atau mengosongkan gudang, memuat dan memindahkan komponen dalam garis produksi, atau mengambil dan menempatkan barang dalam kotak pengiriman.
- Pengelasan dan Pengecatan: Robot dilengkapi dengan alat pengelasan atau pengecatan yang digunakan dalam proses produksi. Mereka dapat melakukan pengelasan atau pengecatan dengan presisi yang tinggi dan konsisten, meningkatkan kecepatan dan kualitas tersebut.
- Inspeksi dan Pengujian: Robot dapat digunakan untuk memeriksa dan menguji produk dalam garis produksi. Mereka dapat mengambil sampel produk, melakukan pengujian kualitas, atau memindai komponen untuk mendeteksi kerusakan atau kecacatan.
- Packing dan Palletizing: Robot dapat digunakan untuk mengemas produk ke dalam kotak atau wadah, serta menata produk yang dikemas di atas palet untuk pengiriman. Mereka dapat mengatur produk dengan presisi yang tinggi dan kecepatan yang tinggi, memastikan pengemasan yang efisien dan akurat.
- Pemrosesan dan Produksi: Robot dapat digunakan dalam berbagai proses produksi, seperti pemotongan, pengeboran, polishing, atau transfer bagiannya. Mereka dapat melakukan tugas-tugas yang berulang dengan presisi yang tinggi, meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi kesalahan manusia.
- Pemeliharaan dan Perbaikan: Robot dapat digunakan untuk pemeliharaan dan perbaikan mesin atau sistem, misalnya melakukan pemeliharaan prediktif atau perbaikan rutin. Mereka dapat mengakses area yang sulit dijangkau oleh manusia dan melaksanakan tugas-tugas pemeliharaan dengan keamanan yang lebih tinggi.
- Kemasan dan Labeling: Robot dapat digunakan untuk mengemas produk ke dalam kotak, menempelkan label, atau mencetak kode produk. Mereka dapat melakukan tugas-tugas tersebut dengan kecepatan tinggi dan konsistensi yang tinggi.
Aplikasi-aplikasi ini adalah hanya beberapa contoh dari banyaknya potensi pemakaian robot dalam otomatisasi industri. Penambahan robot pada proses produksi dapat meningkatkan efisiensi, akurasi, kualitas, dan keamanan, sambil mengurangi biaya produksi dan peningkatan produktivitas.
- Kesimpulan :
- Dalam industri, robot dapat memiliki berbagai aplikasi dalam proses otomatisasi. Mereka digunakan dalam manufaktur dan perakitan, penanganan material, pengelasan dan pengecatan, inspeksi dan pengujian, packing dan palletizing, pemrosesan dan produksi, pemeliharaan dan perbaikan, serta kemasan dan labeling. Penggunaan robot dalam otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi, akurasi, kualitas, dan keamanan dalam produksi, sambil mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas. Ini adalah salah satu cara di mana teknologi otomatisasi terus berkembang dan menjadi bagian penting dari industri modern.
6. Pengertian cobot dan aplikasinya di industri ?
Cobot (Cooperative Robot) adalah jenis robot kolaboratif yang didesain untuk bekerja secara aman dan efektif bersama dengan manusia di lingkungan kerja yang sama. Dibandingkan dengan robot tradisional, cobot memiliki fitur-fitur keselamatan yang lebih baik yang memungkinkan mereka berinteraksi langsung dengan manusia tanpa memerlukan pagar pengaman atau penghalang fisik. Cobot dirancang untuk mendukung manusia dalam tugas-tugas tertentu, seperti mengangkat beban berat, melakukan pekerjaan berulang, atau bekerja di lingkungan berbahaya.
Aplikasi Cobots di industri sangat beragam dan mencakup berbagai sektor. Berikut adalah beberapa contoh aplikasi Cobots di industri:
- Perakitan: Cobot digunakan dalam proses perakitan untuk membantu operator manusia dalam merakit komponen atau memasang barang secara presisi. Mereka dapat melakukan tugas-tugas yang berulang dengan kecepatan yang konsisten, meningkatkan efisiensi produksi.
- Penanganan Material: Cobot dapat digunakan untuk mengangkut dan mengangkat beban berat dalam proses produksi. Mereka dapat membantu operator manusia dalam memindahkan material atau barang yang berat, mengurangi risiko cedera dan meningkatkan kenyamanan kerja.
- Inspeksi dan pengujian: Cobot dapat digunakan untuk memeriksa dan menguji produk dalam garis produksi. Mereka dapat memindai dan mengukur komponen dengan presisi tinggi, mendeteksi kecacatan atau kerusakan pada produk.
- Packing dan Palletizing: Cobot digunakan untuk membantu dalam packing dan palletizing produk. Mereka dapat mengambil dan menempatkan produk dengan presisi yang tinggi ke dalam kotak atau palet, meningkatkan efisiensi operasi pergudangan.
- Pemrosesan dan Produksi: Cobot dapat digunakan dalam berbagai proses produksi, seperti penggilingan, pengeboran, atau pengelasan. Mereka bekerja berdampingan dengan operator manusia untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi.
- Pemeliharaan dan Perbaikan: Cobot dapat digunakan dalam pemeliharaan dan perbaikan mesin atau sistem. Mereka dapat membantu dalam proses pemeliharaan rutin atau melakukan perbaikan dengan presisi tinggi.
Penggunaan cobot dalam industri membawa beberapa keuntungan, seperti peningkatan produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja. Cobot membantu manusia dalam tugas-tugas tertentu dan memungkinkan mereka untuk fokus pada pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dan pemikiran adaptif. Selain itu, cobot juga mengurangi risiko cedera dan kelelahan yang dapat terjadi pada pekerja manusia.
- Kesimpulan :
- Cobot (Cooperative Robot) adalah jenis robot kolaboratif yang dirancang untuk bekerja bersama dengan manusia di lingkungan kerja yang sama. Mereka memiliki fitur keselamatan yang baik dan dapat membantu manusia dalam tugas-tugas seperti perakitan, penanganan material, inspeksi, packing, pemrosesan, pemeliharaan, dan perbaikan. Penggunaan cobot di industri dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja, serta mengurangi risiko cedera. Mereka membantu manusia dalam tugas-tugas yang berulang atau berat sambil membiarkan manusia fokus pada pekerjaan yang membutuhkan kemampuan kreativitas dan pemikiran adaptif. Cobots adalah contoh penting dari perkembangan teknologi otomatisasi yang menghadirkan manfaat bagi industri modern.
7. Dampak positif dan negetif penggunaan robot di industri proses terhadap perusahaan dan tenaga kerja !
Penggunaan robot di industri proses memiliki dampak positif dan negatif terhadap perusahaan dan tenaga kerja. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi:
Dampak Positif:
- Peningkatan produktivitas: Robot dapat bekerja secara terus-menerus dan konsisten tanpa kelelahan, memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan output produksi mereka dengan kecepatan yang lebih tinggi.
- Penurunan biaya produksi: Penggunaan robot dapat mengurangi biaya produksi jangka panjang. Robot memiliki biaya perawatan rendah dan tidak memerlukan perawatan manusia yang intensif, mengurangi biaya tenaga kerja manusia.
- Peningkatan kualitas produk: Robot memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan mampu melakukan tugas-tugas yang berulang dengan konsistensi yang tinggi. Hal ini berpotensi mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan kualitas produk.
- Meningkatkan keselamatan kerja: Robot dapat digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas berbahaya atau berat yang dapat mengancam keselamatan manusia. Dalam lingkungan kerja yang berbahaya, penggunaan robot dapat mengurangi risiko kecelakaan dan cedera.
Dampak Negatif:
- Kehilangan pekerjaan: Penggunaan robot dapat menggantikan pekerja manusia dalam beberapa tugas-tugas, menyebabkan kehilangan lapangan kerja bagi sebagian tenaga kerja manusia. Pekerja yang memiliki keterampilan yang kurang relevan dengan kebutuhan robot mungkin mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan baru.
- Ketidaksetaraan pendapatan: Pekerja manusia yang kehilangan pekerjaan karena otomatisasi dapat mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan dengan upah yang setara. Ada potensi terjadinya kesenjangan pendapatan antara pekerja yang terkena dampak penggunaan robot dan pekerja yang lebih disesuaikan dengan teknologi.
- Ketergantungan pada teknologi: Perusahaan yang sangat mengandalkan robot dan otomatisasi berisiko mengalami kerusakan yang signifikan jika sistem robot mengalami kegagalan. Ketergantungan ini juga dapat mengurangi fleksibilitas perusahaan dalam menghadapi perubahan dan inovasi.
- Perubahan dalam kebutuhan keterampilan: Penggunaan robot dan otomatisasi dapat mengubah kebutuhan keterampilan tenaga kerja. Pekerja yang tidak memiliki keterampilan yang relevan dengan teknologi otomatisasi mungkin mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dan mungkin membutuhkan peningkatan keterampilan untuk tetap bersaing.
Penting untuk diperhatikan bahwa dampak penggunaan robot di industri proses dapat bervariasi tergantung pada masing-masing situasi dan konteks. Penting bagi perusahaan dan masyarakat untuk mempertimbangkan secara holistik efek positif dan negatif dari penggunaan robot untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaat yang diberikan.
- Kesimpulan :
- Penggunaan robot di industri proses memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif meliputi peningkatan produktivitas, penurunan biaya produksi, peningkatan kualitas produk, dan peningkatan keselamatan kerja. Namun, dampak negatifnya meliputi kehilangan pekerjaan, ketidaksetaraan pendapatan, ketergantungan pada teknologi, dan perubahan dalam kebutuhan keterampilan. Kesimpulannya, penggunaan robot di industri proses memiliki manfaat yang signifikan, tetapi juga memerlukan manajemen yang bijaksana untuk meminimalkan dampak negatif pada tenaga kerja dan masyarakat secara keseluruhan.
PENUTUPAN :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar