BAB 1 :
BERFIKIR KRITIS DAN BERSIKAP DEMOKRATIS PART 1 DAN 2
Materi pdf/Doc Lengkap Ada DI Link Dibawah Ini :
Tulisan dalam buku "Pale Blue Dot" dari Carl Sagan. Ketika melihat foto yang menampakkan bahwa bumi kita hanyalah setitik debu kecil berwarna biru, melayang di tengah-tengah angkasa, di antara milyaran bintang... Di antara milyaran planet... Carl Sagan membuat tulisan ini.
Dalam sudut pandang alam semesta kita, bumi hanyalah salah satu dari milyaran objek yang ada di semesta kita. Bumi tidak lah spesial. Kecuali mungkin bagi kita, manusia, jawabannya akan berbeda... Karena hanya disana lah semua memori kita, sebagai manusia, tersimpan selamanya, di tengah alam semesta yang sangat luas.
“Dari sudut pandang yang jauh ini, Bumi mungkin tidak terlihat begitu menarik. Tapi bagi kita, ini berbeda. Coba pikirkan lagi titik itu. Di sini, di sini, di rumah, di sanalah kita.
Di dalamnya semua orang yang Anda cintai, semua orang yang Anda kenal, semua orang yang pernah Anda dengar, setiap manusia yang pernah ada, menjalani kehidupan mereka. Kumpulan kegembiraan dan penderitaan kita, ribuan agama, ideologi, dan doktrin ekonomi yang diyakini, setiap pemburu dan penjelajah, setiap pahlawan dan pengecut, setiap pencipta dan perusak peradaban, setiap raja dan petani, setiap pasangan muda yang saling jatuh cinta, setiap ibu dan ayah, anak yang penuh harapan, penemu dan penjelajah, setiap guru moral, setiap politisi korup, setiap "superstar", setiap "pemimpin tertinggi", setiap orang suci dan pendosa dalam sejarah spesies kita tinggal di sana - di atas sebutir debu yang tergantung di dalam sebuah sinar matahari.
Bumi adalah panggung yang sangat kecil di arena kosmik yang luas.”
Tanyakan pertanyaan aneh anda disini! NGGA ada pertanyaan yang bodoh! 'Kok Bisa' ngga cuma sekedar mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terlihat bodoh, aneh dan dungu disini, tapi juga mencoba menumbuhkan rasa keingintahuan anda terhadap segala hal di dunia ini. Jadi tunggu apalagi? Ayo subscribe, let's watch the videos and go curiosity!
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan):
Q: Min, upload tiap hari apa?
A: Tiap hari Rabu. Tapi kadang-kadang ada video yang butuh waktu pembuatan lebih lama. So. stay tuned!
Q: Min, animasinya pake software apa?
Jawaban: Adobe after effect
Q: MIN, KENAPA DI VIDEONYA ADA BAKSONYA TERUS!?
A: Bakso is inspiration "wink
Ikuti media sosial kami untuk pembaruan, informasi, dan fakta lebih lanjut!
Facebook : https://www.facebook.com/kokbisachannel
Instagram : https://instagram.com/kokta
Line : bit.ly/kokbisa
Twitter : https://twitter.com/kokbisachannel
For business inquiries: kokitsachannel@gmail.com
References & Credits:
-"Pale Blue Dot" by Carl Sagan
-"Pachabelly" by Huma-Huma
Jawab :
Surah Ali Imran Ayat 190 dalam Al-Qur’an menyampaikan pengertian tentang pandangan Islam terhadap kehidupan manusia di dunia. Berikut ini adalah pokok-pokok pengertian yang terkandung dalam ayat tersebut:
- Allah menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini dengan tujuan yang jelas dan tertentu, termasuk manusia dan segala sesuatu yang ada di bumi dan langit.
- Kehidupan di dunia ini sementara dan bersifat uji coba bagi manusia. Allah menciptakan manusia dengan tujuan menguji mereka, apakah mereka berperilaku baik atau buruk.
- Allah menghendaki agar manusia menjalankan kehidupannya dengan damai dan mengutamakan ketertiban. Allah tidak menyukai kerusakan dan kekacauan dalam kehidupan.
- Surah Ali Imran Ayat 190 menyebutkan bahwa Allah memiliki kekuasaan yang tak terbatas. Dia memiliki kekuatan untuk menciptakan, mengatur, dan menguasai segala sesuatu di alam semesta ini. Oleh karena itu, manusia harus taat kepada-Nya dan tunduk pada kehendak-Nya.
- Ayat ini juga mengingatkan manusia untuk berpikir dan merenungkan keajaiban-keajaiban ciptaan Allah di bumi dan langit. Allah menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya dan tanpa cacat.
- Selain itu, ayat ini juga menekankan bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Meskipun manusia sering melakukan kesalahan, Allah tetap memberikan kesempatan bagi mereka untuk bertaubat dan memperbaiki diri.
Dalam keseluruhan, surah Ali Imran Ayat 190 mengandung ajaran tentang kehidupan dunia sebagai tempat ujian bagi manusia, keberadaan Allah sebagai pencipta dan pengatur alam semesta, serta ajakan untuk berpikir dan merenungkan keajaiban ciptaan-Nya.
Jawab :
Surah Ali Imran Ayat 159 dalam Al-Qur’an menyampaikan pengertian mengenai pentingnya kesabaran, taqwa, dan keterlibatan umat Islam dalam pengambilan keputusan. Berikut ini adalah pokok-pokok pengertian yang terkandung dalam ayat tersebut:
- Umat Islam harus bersikap sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian kehidupan. Ayat ini menekankan pentingnya kesabaran dalam menghadapi kesulitan, tantangan, atau kegagalan yang mungkin terjadi dalam perjalanan hidup.
- Ayat ini juga mengajarkan umat Islam untuk meningkatkan tingkat taqwa mereka, yaitu ketakwaan atau keimanan yang kuat kepada Allah. Tingkat taqwa yang tinggi akan memberikan ketenangan, kekuatan, dan pertolongan dari Allah dalam menghadapi segala macam situasi.
- Allah swt. memberikan contoh dari Rasulullah Muhammad saw. dalam mengambil keputusan dan berkonsultasi dengan para sahabatnya dalam perang Uhud. Ayat ini mengajarkan kepada umat Islam tentang pentingnya keterlibatan dan musyawarah dalam mengambil keputusan yang bersifat strategis atau penting.
- Surah Ali Imran Ayat 159 juga menggarisbawahi kebijakan Allah untuk menjaga rasa kasih sayang dan kerukunan antara Nabi Muhammad saw. dan pengikutnya. Ayat ini menegaskan pentingnya persatuan dan kerjasama dalam membangun masyarakat Muslim yang kokoh.
- Ayat ini juga mengingatkan umat Islam untuk merujuk pada Allah dan Rasul-Nya sebagai sumber otoritas dan pedoman dalam segala hal, termasuk dalam pengambilan keputusan. Ketaatan dan ketundukan kepada ajaran Allah selalu menjadi pijakan utama dalam hidup seorang Muslim.
Dalam keseluruhan, surah Ali Imran Ayat 159 mengandung ajaran tentang pentingnya kesabaran, taqwa, musyawarah dalam pengambilan keputusan, menjaga persatuan umat Muslim, serta ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Jawab :
Ulil Albab merujuk pada sebuah ungkapan dalam Al-Qur’an yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebenaran dan hikmah agama serta berakal budi yang baik. Ungkapan ini muncul dalam beberapa surah dalam Al-Qur’an, seperti Surah Ali Imran ayat 190 dan Surah Al-Anfal ayat 29.
Secara harfiah, “ulil albฤb” dapat diterjemahkan sebagai “pemilik hati yang berakal”. Namun, secara lebih luas, istilah ini mengacu pada orang-orang yang memiliki kecerdasan intelektual dan spiritual yang tinggi, serta kebijaksanaan dalam pemahaman dan aplikasi agama yang bijaksana.
Orang-orang yang dikatakan sebagai “ulil albฤb” adalah mereka yang dapat menggabungkan pengetahuan tentang agama dengan pemahaman mendalam yang berasal dari hati nurani mereka. Mereka berusaha memahami dan menerapkan ajaran agama dengan bijaksana, mengambil hikmah dan pelajaran yang terkandung di dalamnya. Mereka juga memiliki kepekaan terhadap kebenaran dan berupaya mencari pemahaman yang lebih baik tentang hakikat hidup dan tujuan mereka di dunia ini.
Umat Muslim dianjurkan untuk meneladani sifat “ulil albฤb”, yaitu mencari pengetahuan yang benar, mempertajam akal pikiran mereka, dan berupaya memahami dan mengamalkan agama dengan bijaksana. Ulil Albab juga merupakan teladan dalam menjalani kehidupan berdasarkan petunjuk ilahi dan mengemban tanggung jawab untuk membangun masyarakat yang baik dan baik hati.
Jawab :
Berfikir kritis sangat penting karena membantu kita dalam memahami dan menganalisis informasi dengan objektivitas, memperlakukan gagasan dan keyakinan dengan kritis, serta membuat keputusan yang tepat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa berfikir kritis penting:
- Mengembangkan pemahaman yang lebih baik: Berfikir kritis membantu kita memahami informasi dengan lebih baik. Dengan mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi argumen dan bukti secara rasional, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan akurat tentang suatu masalah atau konsep.
- Mengidentifikasi kesalahan dan kelemahan: Berfikir kritis membantu kita mengenali kesalahan logika, asumsi yang tidak valid, atau manipulasi informasi. Dengan keterampilan ini, kita dapat menghindari penipuan, propaganda, atau penyebaran informasi yang tidak akurat.
- Meningkatkan proses pengambilan keputusan: Berfikir kritis membantu kita membuat keputusan yang lebih baik dan lebih rasional. Dengan menganalisis alternatif, mendasarkan keputusan pada fakta atau bukti yang tersedia, dan mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin timbul, kita dapat mengambil keputusan yang lebih terinformasi dan efektif.
- Memperbaiki keterampilan komunikasi: Berfikir kritis memperkuat kemampuan kita untuk menyampaikan ide dan argumen dengan jelas dan logis. Dengan mampu menyusun argumen yang berdasar pada fakta dan berpikir analitis, kita dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan persuasif.
- Memperluas wawasan: Berfikir kritis memungkinkan kita untuk melihat suatu masalah atau situasi dari berbagai perspektif. Ini membuka pintu bagi pemahaman yang lebih luas, toleransi terhadap perbedaan, dan kemampuan untuk mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda.
- Mendorong inovasi dan kreativitas: Berfikir kritis mendorong pemikiran inovatif dan kreatif. Dengan menantang status quo, menghubungkan ide-ide yang berbeda, dan mencari solusi baru, kita dapat menghasilkan gagasan dan solusi yang lebih baik.
- Mengurangi ketidaktepatan dan kesalahan: Berfikir kritis membantu mengurangi kesalahan atau penilaian yang tidak akurat. Dengan tidak menerima informasi secara mentah-mentah dan menyaring dengan hati-hati, kita dapat menghindari kekeliruan dan persepsi yang bias.
Dengan semua manfaat ini, berfikir kritis memungkinkan kita untuk menjadi individu yang lebih terampil, cerdas, dan terinformasi. Hal ini penting untuk pengambilan keputusan yang bijaksana, pengembangan pengetahuan yang lebih baik, dan partisipasi aktif dalam masyarakat.
Jawab :
Demokrasi dan musyawarah adalah dua konsep yang berbeda namun sering kali terkait dengan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Berikut adalah perbedaan antara kedua konsep tersebut:
- Prinsip dasar: Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan politik dipegang oleh rakyat secara umum, biasanya melalui pemilihan umum. Prinsip dasarnya adalah kedaulatan rakyat. Di sisi lain, musyawarah adalah proses pengambilan keputusan yang melibatkan berbagai pihak yang terkait untuk mencapai konsensus atau pemahaman bersama.
- Tujuan: Tujuan demokrasi adalah melindungi hak asasi manusia, melembagakan kedaulatan rakyat, memastikan partisipasi politik yang adil, dan menjalankan pemerintahan yang efektif. Tujuan musyawarah adalah mencapai pemahaman bersama, menyelesaikan permasalahan, dan mengambil keputusan yang lebih baik dengan melibatkan partisipasi aktif dari para pemangku kepentingan.
- Skala: Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang melibatkan partisipasi politik oleh seluruh rakyat dalam hal pemilihan umum, pembuatan undang-undang, atau referendum. Ini adalah cara menyelenggarakan pemerintahan dalam skala nasional. Sementara itu, musyawarah bisa terjadi di berbagai tingkatan, mulai dari keluarga, komunitas, organisasi, hingga tingkat nasional.
- Proses pengambilan keputusan: Dalam demokrasi, keputusan diambil melalui pemilihan mayoritas. Prinsip mayoritas digunakan dalam mengadopsi kebijakan atau mengesahkan undang-undang. Dalam musyawarah, keputusan dicapai melalui proses diskusi intensif, dengan mencari konsensus dan mempertimbangkan pandangan semua pihak yang terlibat. Musyawarah cenderung mengedepankan kepentingan bersama daripada mayoritas.
- Fokus: Demokrasi lebih berfokus pada pemilihan kepala negara, perwakilan politik, dan proses hukum yang adil. Sementara itu, musyawarah lebih fokus pada penyelesaian masalah, pengambilan keputusan kolektif, dan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Demokrasi dan musyawarah memiliki perbedaan dalam hal prinsip, tujuan, skala, proses pengambilan keputusan, dan fokus. Meskipun demokrasi biasanya menerapkan konsep musyawarah dalam pengambilan keputusan politik, musyawarah tidak selalu terkait dengan demokrasi. Musyawarah dapat digunakan dalam berbagai konstelasi politik, sosial, dan organisasional untuk mencapai pemahaman bersama dan keputusan yang lebih baik.
Jawab :
Jika dua pihak atau lebih telah mencapai kesepakatan, langkah yang seharusnya diambil adalah menghormati dan melaksanakan kesepakatan tersebut. Ini berarti menjalankan komitmen yang telah disepakati dengan sungguh-sungguh dan mematuhi semua ketentuan yang telah disetujui. Selain itu, penting juga untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur jika ada perubahan situasi atau masalah yang mungkin mempengaruhi pelaksanaan kesepakatan. Jika ada sengketa atau ketidaksepakatan lebih lanjut, penting untuk berusaha mencapai konsensus melalui diskusi dan negosiasi tanpa mengabaikan atau melanggar kesepakatan yang telah dibuat. Dengan cara ini, langkah-langkah yang diambil akan tetap adil dan dapat mempertahankan hubungan yang baik antara para pihak yang terlibat.
Jawab :
Musyawarah memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Mencapai konsensus: Musyawarah memungkinkan para pihak yang terlibat untuk berdiskusi secara terbuka dan mengemukakan pendapat serta pandangan mereka. Dengan adanya musyawarah, berbagai perspektif dan sudut pandang dapat dipertimbangkan untuk mencapai kesepakatan bersama yang dipahami dan diterima oleh semua pihak.
- Membangun hubungan yang baik: Dalam sebuah musyawarah, peserta memiliki kesempatan untuk mendengarkan dan memahami pandangan serta kepentingan orang lain. Ini membantu memperkuat komunikasi, membangun pemahaman, dan saling menghargai satu sama lain. Musyawarah dapat membantu menghindari konflik atau pertikaian yang dapat merusak hubungan.
- Menghasilkan solusi terbaik: Dengan melibatkan berbagai pandangan dalam musyawarah, biasanya dapat ditemukan solusi yang lebih holistik dan terbaik untuk suatu masalah. Melalui diskusi dan pertukaran gagasan, peserta dapat menemukan alternatif yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Ini membantu mencapai hasil yang lebih baik dan mampu memenuhi kepentingan semua pihak yang terlibat.
- Meningkatkan partisipasi dan rasa memiliki: Melalui musyawarah, individu dan kelompok merasa mereka memiliki suara dan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Ini dapat meningkatkan motivasi, pertanggungjawaban, dan rasa memiliki terhadap hasil yang dicapai.
- Mendorong pengembangan individu dan kelompok: Musyawarah dapat memperluas wawasan dan pengetahuan seseorang tentang masalah yang dibahas. Ini memberikan kesempatan untuk belajar dari orang lain, mengasah keterampilan komunikasi, dan memperluas pemahaman tentang berbagai perspektif. Dalam konteks kolektif, musyawarah dapat memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas dalam mencapai tujuan bersama.
Dalam keseluruhan, musyawarah mempromosikan partisipasi aktif, menghormati keberagaman pendapat, dan mencari solusi bersama yang diarahkan pada kepentingan bersama. Ini penting dalam membangun masyarakat yang demokratis, inklusif, dan harmonis.
1. Bagaimana shalat bisa mencegah perbuatan keji dan munkar?
Jawab :
Shalat memiliki fungsi penting dalam mencegah perbuatan keji dan munkar dalam beberapa cara:
- Keteladanan moral: Shalat merupakan ibadah yang melibatkan sikap khusyu’ dan ketundukan kepada Allah. Dalam shalat, umat Muslim berinteraksi langsung dengan Tuhan mereka dan berusaha memperbaiki hubungan denganNya. Melalui aktifitas ini, seseorang diperintahkan untuk menjaga akhlaq (akhlak), berperilaku dengan baik, serta menjauhi perbuatan buruk. Dalam shalat, ada pengajaran yang mempromosikan nilai-nilai moral dan etika yang baik.
- Penjaga jiwa: Shalat membantu menjaga jiwa seseorang agar tetap terhubung dengan Allah. Ketika seseorang melakukan shalat, dia berdiri di hadapan Allah, mengingatNya, berbicara denganNya, dan memohon ampunan dan petunjukNya. Shalat membantu individu untuk memperkuat ikatan spiritual mereka dengan Tuhan, yang pada gilirannya dapat menguatkan kesadaran batiniah dan membimbing mereka menjauhi perilaku buruk.
- Pengendalian diri: Shalat melatih individu untuk memiliki kendali diri yang baik, disiplin, dan kesabaran. Dalam shalat, seseorang harus mengikuti aturan dan rukun yang telah ditetapkan, termasuk mematuhi waktu-waktu shalat, gerakan-gerakan khusus, dan membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Latihan ini membantu membangun karakter yang bersedia mengendalikan hawa nafsu dan mengatur kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai agama.
- Pencerahan moral dan spiritual: Shalat juga dapat memberikan pandangan yang lebih jelas tentang tujuan hidup, arti kehidupan, dan tanggung jawab moral. Ketika seseorang berkomunikasi dengan Allah dalam shalat, dia dapat merenungkan nilai-nilai agama yang mendasarinya, memanfaatkan momen tersebut untuk berintrospeksi dan memperkuat komitmen mereka terhadap perbuatan baik serta menjauhi perbuatan buruk.
Namun, penting untuk diingat bahwa shalat bukanlah satu-satunya faktor dalam mencegah perbuatan keji dan munkar. Selain shalat, individu harus memperhatikan dan mengaplikasikan prinsip-prinsip moral agama dalam kehidupan sehari-hari mereka di luar shalat. Membaca Al-Qur’an, mempelajari hukum agama, mengikuti ajaran moral dan etika Islam, dan berinteraksi dengan masyarakat Islami yang baik juga memberikan kontribusi dalam mencegah perbuatan buruk.
2. Bagaiman orang yang suka STMJ (Sholat Terus Maksiat Jalan)?
Jawab :
Orang yang suka STMJ, yang mengacu pada orang yang rajin melakukan shalat tetapi cenderung terlibat dalam perbuatan maksiat, menghadapi tantangan dalam menjaga konsistensi antara ibadah dengan perilaku moral yang baik. Meskipun mereka melaksanakan shalat dengan tekun, tetapi masih berprilaku buruk di luar ibadah itu sendiri.
- Pertama-tama, penting untuk diingat bahwa manusia tidak sempurna dan bisa melakukan kesalahan. Tidak ada yang bisa mengklaim sempurna dalam beribadah, dan setiap orang memiliki aturan dan tingkatan spiritualitas yang berbeda. Namun, jika seseorang secara sadar terlibat dalam perbuatan maksiat secara terus-menerus setelah shalat, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
- Menguatkan kesadaran diri: Orang yang suka STMJ perlu mengembangkan kesadaran diri yang lebih kuat tentang perbuatan buruk yang mereka lakukan dan dampak negatifnya. Mereka harus berupaya memahami akibat moral, spiritual, dan sosial dari perilaku tersebut.
- Refleksi dan introspeksi: Penting bagi mereka untuk secara jujur dan kritis merefleksikan kebiasaan mereka dan alasan mengapa mereka terus melakukan perbuatan maksiat. Mereka dapat meneliti faktor pendorong atau godaan yang mempengaruhi perilaku negatif mereka. Dalam refleksi ini, mungkin ada kebutuhan untuk melibatkan orang lain yang bisa memberikan bimbingan dan nasihat yang tepat.
- Menguatkan hubungan dengan Allah: Orang yang suka STMJ perlu lebih mendalam dalam ikatan spiritual mereka dengan Allah. Ini dapat dicapai melalui memperkuat kehidupan beribadah mereka, termasuk shalat lebih berkualitas dan meningkatkan kehidupan spiritual mereka secara keseluruhan. Menjaga komunikasi yang kuat dengan Allah dan memohon pertolongan-Nya untuk mengatasi godaan dan dosa dapat membantu mengurangi perilaku maksiat.
- Mengubah lingkungan: Penting bagi mereka untuk mengevaluasi lingkungan sosial dan kebiasaan mereka di luar shalat. Memiliki lingkungan yang mendukung dan teman yang berpengaruh positif, serta menghindari tempat atau situasi yang memperkuat perilaku buruk, dapat membantu mencegah perilaku maksiat.
- Memperdalam pengetahuan agama: Studi yang lebih mendalam tentang agama dan ajaran Islam, termasuk memahami nilai-nilai moral yang diajarkan, dapat membantu menginternalisasikan prinsip-prinsip agama untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menghadiri kelas pengajian, membaca literatur agama, atau berkonsultasi dengan ulama dapat memberikan panduan yang sesuai.
Perubahan membutuhkan kesadaran, kehendak, dan komitmen nyata. Jika seseorang benar-benar ingin memperbaiki hubungan dengan Allah dan meninggalkan perbuatan maksiat, mereka harus berupaya untuk mengatasi kelemahan dan meningkatkan perilaku mereka di luar shalat. Penting juga untuk mencari bantuan dari orang-orang yang dapat memberikan motivasi, dukungan, dan pembinaan moral yang diperlukan.
























































Tidak ada komentar:
Posting Komentar