Wikipedia

Hasil penelusuran

Selasa, 13 Desember 2022

Sekarang Benua Australia sedang Bergerak mendekat ke Indonesia dan akan Bertabrakan

Sekarang Benua Australia sedang Bergerak mendekat ke Indonesia dan akan Bertabrakan

Deskripsi


Sekarang Benua Australia sedang Bergerak mendekat ke Indonesia dan akan Bertabrakan


#LensaAswaja – sebenarnya mendekatnya benua Australia ke Indonesia tersebut, sudah di isyaratkan di dalam al Qur’an, sekaligus menjadi jawaban mengapa hal itu bisa terjadi. Lantas, APA YANG AKAN TERJADI JIKA BENUA AUSTRALIA MENABRAK INDONESIA ? , ISYARAT APA YANG TERDAPAT DALAM AL QURAN MENGENAI FENOMENA TERSEBUT ? , simak video ini sampai akhir, hanya di Channel Lensa Aswaja…

#Benua #Australia
 
SUMBER REFERENSI : 

• TikTok @virgaraditya
• Al Qur’an surat An Naml [27] ayat 88
• 'Tafsir Ilmi Samudera dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains'
• kompas.tv (benua australia terus bergerak mendekati indonesia kapan tibanya begini penjelasan ahli)
• kompas.com (benarkah benua australia mendekat ke arah indonesia ini kata ahli)
• cnnindonesia.com (pakar jelaskan fenomena pulau begansar yang bisa bergerak sendiri)
• republika.co.id (ternyata gunung bergerak isyarat alquran dan temuan sains)
• kalam.sindonews.com (fakta gunung bergerak berikut penjelasan al quran dan sains)

=============================================
CATATAN : BEBERAPA GAMBAR / VIDEO HANYALAH ILUSTRASI
=============================================

 Lensa Aswaja adalah Channel Islami yang menyajikan Informasi dan Kisah seputar Islam. Video di sini hanyalah referensi dari berbagai riset dan pengumpulan data dari sumber sumber yang ahlussunah wal jama’ah (Aswaja). Sedangkan Foto dan videonya dikemas dalam bentuk entertainment. Dan kami nyatakan, “Sungguh Kebenaran Hanyalah Milik ALLAH”. Sebagaimana dalam firmanNYA :

ุงَู„ุۡญَู€ู‚ُّ ู…ِู†ۡ ุฑَّุจِّูƒَ ูَู„َุง ุชَูƒُูˆูۡ†َู†َّ ู…ِู†َ ุงู„ูۡ…ُู…ุۡชَุฑِูŠูۡ†َ  

“Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu”.


SILAHKAN BERGABUNG DISINI :

TERIMAKASIH SUDAH MENONTON, LIKE, SUBSCRIBE, SHARE DAN KOMENTAR SOPANNYA. ITU SANGAT BERARTI BAGI KAMI UNTUK MENAMBAH SEMANGAT MEMBUAT VIDEO ISLAMI MENARIK YANG LEBIH BERMANFAAT LAINNYA LAGI

• Sebagian Beberapa footage di Channel ini bukan milik kami, Hak cipta dipegang sepenuhnya oleh masing-masing pemilik footage. Kami mengusahakan agar membuat video sesuai aturan penggunaan yang wajar (Section 107 Copyright Act 1976), Yang tentunya bertujuan untuk informasi pemberitaan, Edukasi dan Komentar.

• Some of the footage on this channel is not ours, the copyright is fully owned by the respective owners of the footage. We strive to make videos according to the rules of fair use (Section 107 Copyright Act 1976), which of course aims for news information, education and comments.

 For Copyright Issues, Business cooperation, you can contact me : 
lensaaswaja.official@gmail.com









Deskripsi ll
Penting menuntut ilmu bagi kehidupan sehari atau pun setiap beragama yg sangat pastinya itu dalam ajaran agama islam pernah mengatakan tentang para sahabat begitu pernah mengatakan bahwa tidak ilmu tapernah merasakan kegelisahan buat diri sendiri tersebut.

Sabtu, 10 Desember 2022

KEUTAAMAAN MEMBACA Q.S AL-KAHFI PADA MALAM JUM'AT MAUPUN HARI JUM'AT

JANGAN TERLUPA MEMBACA SURAT AL KAHFI DAN BANYAK BERSHALAWAT DI MALAM JUMAT DAN HARI JUMAT




๐Ÿ“š Dalilnya adalah atsar sahabat Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu anhu, 

ู…َู†ْ ู‚َุฑَุฃَ ุณُูˆุฑَุฉَ ุงู„ْูƒَู‡ْูِ ู„َูŠْู„َุฉَ ุงู„ْุฌُู…ُุนَุฉِ ุฃَุถَุงุกَ ู„َู‡ُ ู…ِู†َ ุงู„ู†ُّูˆุฑِ ูِูŠู…َุง ุจَูŠْู†َู‡ُ ูˆَุจَูŠْู†َ ุงู„ْุจَูŠْุชِ ุงู„ْุนَุชِูŠู‚ِ

“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum'at, dia akan disinari cahaya antara dirinya dan Ka’bah.”
(HR. Ad-Darimi  3470 dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’, 6471)

Atsar tentang membaca surah Al-kahfi pada hari Jum'at juga terdapat dalam lafadz yang lain,

ู…َู†ْ ู‚َุฑَุฃَ ุณُูˆุฑَุฉَ ุงู„ْูƒَู‡ْูِ ูِู‰ ูŠَูˆْู…ِ ุงู„ْุฌُู…ُุนَุฉِ ุฃَุถَุงุกَ ู„َู‡ُ ู…ِู†َ ุงู„ู†ُّูˆุฑِ ู…َุง ุจَูŠْู†َ ุงู„ْุฌُู…ُุนَุชَูŠْู†ِ

"Barangsiapa membaca surah Al-Kahfi pada hari jum'at maka akan bersinar baginya cahaya antara dua jum'at."
(HR.An-Nasa'i dalam Al-Yaum wal Lailah, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany rahimahullah dalam Shahih At-Targhib no.735)

๐Ÿ“š SHALAWAT
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ุฃَูƒْุซِุฑُูˆุง ุนَู„َู‰َّ ู…ِู†َ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉِ ูِู‰ ูƒُู„ِّ ูŠَูˆْู…ِ ุฌُู…ُุนَุฉٍ ูَุฅِู†َّ ุตَู„ุงَุฉَ ุฃُู…َّุชِู‰ ุชُุนْุฑَุถُ ุนَู„َู‰َّ ูِู‰ ูƒُู„ِّ ูŠَูˆْู…ِ ุฌُู…ُุนَุฉٍ ، ูَู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ุฃَูƒْุซَุฑَู‡ُู…ْ ุนَู„َู‰َّ ุตَู„ุงَุฉً ูƒَุงู†َ ุฃَู‚ْุฑَุจَู‡ُู…ْ ู…ِู†ِّู‰ ู…َู†ْุฒِู„َุฉً

“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jumat. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jumat. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Hadits ini hasan lighoirihi yaitu hasan dilihat dari jalur lainnya)

๐Ÿ”– INILAH LAFADZ SHALAWATNYA...

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ، ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ، ูƒَู…َุง ุตَู„َّูŠْุชَ ุนَู„َู‰ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠู…َ ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠู…َ ، ุฅِู†َّูƒَ ุญَู…ِูŠุฏٌ ู…َุฌِูŠุฏٌ ، ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุจَุงุฑِูƒْ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ، ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ، ูƒَู…َุง ุจَุงุฑَูƒْุชَ ุนَู„َู‰ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠู…َ ، ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِ ุฅِุจْุฑَุงู‡ِูŠู…َ ، ุฅِู†َّูƒَ ุญَู…ِูŠุฏٌ ู…َุฌِูŠุฏٌ

“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barokta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid.”

[Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi shalawat kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi keberkahan kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia]
Wallahu A'lam. 

๐Ÿ“ก Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini, semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.

website :
http://bit.ly/WhatsAppMediaDakwahGrup
https://nutrisari3152.blogspot.com
https://hajaraswad3152.blogspot.com
https://www.mediafire.com/download/amas871fh1tytub
https://youtube.com/@hajaraswad502
maps :
https://maps.app.goo.gl/6UJicuA5g4HK1V8t7

Fable The Origin of Lake Toba and Samosir Island Folklore of North Sumatra

Fable The Origin of Lake Toba and Samosir Island Folklore of North Sumatra 

This is the tale of the origin of Lake Toba and Samosir Island, a folk tale originating from North Sumatra.

In ancient times in a village in North Sumatra, there lived a farmer named Toba who was alone in a sloping and fertile valley.

.the farmer worked on his farm for his subsistence needs. Apart from working on his farm, the man sometimes went fishing to the river which was not far from his house.

Every time he fished, it was easy for him to get fish because there were lots of fish in the clear river. .the fish he catches he cooks to eat.

One afternoon, after returning from the fields the man went straight to the river to fish.

But it's been quite a long time he did not get a fish fishing.

Something like this has never happened before..because usually the fish in the river are easy for him to catch.

Because it had been too long since no one had taken his fishing bait, he got annoyed and decided to just stop fishing.

.but when he was about to pull the fishing line, suddenly the fishing rod was grabbed by a fish which immediately pulled the fishing rod far into the middle of the river.

His heart that had been annoyed earlier turned into a happy one. Because he knew that the fish that grabbed his fishing line was a big fish..after a while he let his line be pulled to and fro, then he jerked it, and he saw a big fish hanging and floundering at the end of his fishing line.

He quickly pulled the fish ashore so it wouldn't escape.

.while smiling happily he released his fishing rod from the fish's mouth.

When he was releasing the hook, the fish looked at it meaningfully. Then, after the fish was placed in one place, he entered the river to bathe.


https://nutrisari3152.blogspot.com


.he felt very happy because he had never caught a fish that big.

He smiled as he imagined how good the fish would taste when it was grilled.

When he left the river to return to his house it was already getting dusk.

.when he got home, the man immediately brought the big fish he caught into the kitchen.

After a while he let the fishing line be pulled to and fro, then he jerked the fishing rod, and he saw a big fish hanging and floundering at the end of his fishing line.

.quickly pulled the fish ashore so as not to escape.

Smiling happily, his fishing rod was released from the fish's mouth.

When he was releasing the hook, the fish looked at him meaningfully.

.Then, after he put the fish in one place, he entered the river to bathe.

He felt very happy because he had never caught a fish that big.

He smiled as he imagined how good the fish would taste when it was grilled.

.when he left the river to return to his house it was already getting dusk.

Arriving at home, the man immediately brought the big fish he caught into the kitchen.

When he was about to light a fire to grill the fish, it turned out that the firewood in the kitchen of his house had run out.

.he immediately went out to get firewood from under his house.

Then, carrying a few pieces of firewood he climbed back up into the house and headed straight for the kitchen.

By the time the man arrived in the kitchen, he was very surprised because the big fish was not there anymore..but in the place where the fish had been placed there lay several gold coins.

This is the fairy tale of the origin of Lake Toba and Samosir Island, a folk story originating from North Sumatra.

Surprised and astonished at the strange situation, he left the kitchen and entered the room.

.when the man opened the door to the room, suddenly his blood was absorbed because in the room stood a woman with long flowing hair.

The woman was combing her hair while standing facing the mirror hanging on the bedroom wall.

.a moment later the woman suddenly turned around and looked at the man who stood confused at the mouth of the bedroom door. The man became very fascinated because the face of the woman standing in front of him was extraordinarily beautiful.

.he had never seen such a beautiful woman even though he had wandered far to various countries before.

Because it was already evening, the woman asked for the lights to be turned on.

.after the man turned on the light, he was invited by the woman to accompany him to the kitchen because she wanted to cook rice for them.

While waiting for the rice to cook, the woman told that she was the embodiment of the big fish that the man had caught while fishing in the river..then he also explained that some of the gold coins that were in the kitchen were the embodiment of his scales.

After several weeks the woman said she was willing to accept his proposal.

.on condition that the man must swear that in his life he will never bring up the origin of his wife who incarnated from fish.

After the man swore so, marry them. A year later, they were blessed with a son who they named Samosir..The child was spoiled by his mother which resulted in the child being bad tempered and lazy.

After he was big enough, the child was told by his mother to deliver rice every day to his father who worked in the fields.

.however, he often refused to do the task so that his mother had to deliver rice to the fields.

One day, the child was told by his mother to deliver rice to the fields for his father. At first he refused. .However, because his mother kept pushing him, he reluctantly went to deliver the rice.

On the way, most of the rice and side dishes he ate.

Arriving at the fields, the remaining rice that only a little he gave to his father.

.when he received it, the father was feeling very hungry because the rice was delivered so late.

Therefore, the father became very angry when he saw that the rice that was given to him was leftovers..His anger grew even more when his son confessed that he had eaten most of the rice.

The father's patience was gone and he hit his son saying:

“Insolent child. No luck. You really are the daughter of a woman who came from fish!”

.while crying, the child ran home to meet his mother at home. He complained to his mother that his father had beaten him.

All the slurred words that his father said to him were also told.

.hearing her son's story, the mother was very sad, especially because her husband had broken his oath with the slurred words he had spoken to his son.

.the mother told her child to immediately go up the hill which is located not so far from their house and climb the highest wooden tree at the top of the hill.

Without asking again, the child immediately carried out his mother's orders. He ran to the hill and climbed it.

.when it was seen by the mother that her child had almost reached the top of the tree she had climbed on the hill, she ran towards the river which was not so far from their house.

When he arrived at the bank of the river lightning flashed accompanied by the sound of thunder that boomed.

.a moment later he jumped into the river and suddenly turned into a big fish.

At the same time, the river was flooded and it rained very heavily.

.some time later, the river water had overflowed everywhere and the valley where the river flowed was inundated.

Mr. Toba could not save himself, he was drowned by a pool of water.

.Gradually, the pool of water grew wider and turThis is the tale of the origin of Lake Toba and Samosir Island, a folk tale originating from North Sumatra.

In ancient times in a village in North Sumatra, there lived a farmer named Toba who was alone in a sloping and fertile valley.

.the farmer worked on his farm for his subsistence needs. Apart from working on his farm, the man sometimes went fishing to the river which was not far from his house.

Every time he fished, it was easy for him to get fish because there were lots of fish in the clear river. .the fish he catches he cooks to eat.

One afternoon, after returning from the fields the man went straight to the river to fish.

But it's been quite a long time he did not get a fish fishing.

Something like this has never happened before..because usually the fish in the river are easy for him to catch.

Because it had been too long since no one had taken his fishing bait, he got annoyed and decided to just stop fishing.

.but when he was about to pull the fishing line, suddenly the fishing rod was grabbed by a fish which immediately pulled the fishing rod far into the middle of the river.

His heart that had been annoyed earlier turned into a happy one. Because he knew that the fish that grabbed his fishing line was a big fish..after a while he let his line be pulled to and fro, then he jerked it, and he saw a big fish hanging and floundering at the end of his fishing line.

He quickly pulled the fish ashore so it wouldn't escape.

.while smiling happily he released his fishing rod from the fish's mouth.

When he was releasing the hook, the fish looked at it meaningfully. Then, after the fish was placed in one place, he entered the river to bathe.

.he felt very happy because he had never caught a fish that big.

He smiled as he imagined how good the fish would taste when it was grilled.

When he left the river to return to his house it was already getting dusk.

.when he got home, the man immediately brought the big fish he caught into the kitchen.

After a while he let the fishing line be pulled to and fro, then he jerked the fishing rod, and he saw a big fish hanging and floundering at the end of his fishing line.

.quickly pulled the fish ashore so as not to escape.

Smiling happily, his fishing rod was released from the fish's mouth.

When he was releasing the hook, the fish looked at him meaningfully.

.Then, after he put the fish in one place, he entered the river to bathe.

He felt very happy because he had never caught a fish that big.

He smiled as he imagined how good the fish would taste when it was grilled.

.when he left the river to return to his house it was already getting dusk.

Arriving at home, the man immediately brought the big fish he caught into the kitchen.

When he was about to light a fire to grill the fish, it turned out that the firewood in the kitchen of his house had run out.

.he immediately went out to get firewood from under his house.

Then, carrying a few pieces of firewood he climbed back up into the house and headed straight for the kitchen.

By the time the man arrived in the kitchen, he was very surprised because the big fish was not there anymore..but in the place where the fish had been placed there lay several gold coins.

This is the fairy tale of the origin of Lake Toba and Samosir Island, a folk story originating from North Sumatra.

Surprised and astonished at the strange situation, he left the kitchen and entered the room.

.when the man opened the door to the room, suddenly his blood was absorbed because in the room stood a woman with long flowing hair.

The woman was combing her hair while standing facing the mirror hanging on the bedroom wall.

.a moment later the woman suddenly turned around and looked at the man who stood confused at the mouth of the bedroom door. The man became very fascinated because the face of the woman standing in front of him was extraordinarily beautiful.

.he had never seen such a beautiful woman even though he had wandered far to various countries before.

Because it was already evening, the woman asked for the lights to be turned on.

.after the man turned on the light, he was invited by the woman to accompany him to the kitchen because she wanted to cook rice for them.

While waiting for the rice to cook, the woman told that she was the embodiment of the big fish that the man had caught while fishing in the river..then he also explained that some of the gold coins that were in the kitchen were the embodiment of his scales.

After several weeks the woman said she was willing to accept his proposal.

.on condition that the man must swear that in his life he will never bring up the origin of his wife who incarnated from fish.

After the man swore so, marry them. A year later, they were blessed with a son who they named Samosir..The child was spoiled by his mother which resulted in the child being bad tempered and lazy.

After he was big enough, the child was told by his mother to deliver rice every day to his father who worked in the fields.

.however, he often refused to do the task so that his mother had to deliver rice to the fields.

One day, the child was told by his mother to deliver rice to the fields for his father. At first he refused. .However, because his mother kept pushing him, he reluctantly went to deliver the rice.

On the way, most of the rice and side dishes he ate.

Arriving at the fields, the remaining rice that only a little he gave to his father.

.when he received it, the father was feeling very hungry because the rice was delivered so late.

Therefore, the father became very angry when he saw that the rice that was given to him was leftovers..His anger grew even more when his son confessed that he had eaten most of the rice.

The father's patience was gone and he hit his son saying:

“Insolent child. No luck. You really are the daughter of a woman who came from fish!”

.while crying, the child ran home to meet his mother at home. He complained to his mother that his father had beaten him.

All the slurred words that his father said to him were also told.

.hearing her son's story, the mother was very sad, especially because her husband had broken his oath with the slurred words he had spoken to his son.

.the mother told her child to immediately go up the hill which is located not so far from their house and climb the highest wooden tree at the top of the hill.

Without asking again, the child immediately carried out his mother's orders. He ran to the hill and climbed it.

.when it was seen by the mother that her child had almost reached the top of the tree she had climbed on the hill, she ran towards the river which was not so far from their house.

When he arrived at the bank of the river lightning flashed accompanied by the sound of thunder that boomed.

.a moment later he jumped into the river and suddenly turned into a big fish.

At the same time, the river was flooded and it rained very heavily.

.some time later, the river water had overflowed everywhere and the valley where the river flowed was inundated.

Mr. Toba could not save himself, he was drowned by a pool of water.

.Gradually, the pool of water grew wider and turned into a very large lake which later people named Lake Toba.

While the small island in the middle is named Samosir Island..ned into a very large lake which later people named Lake Toba.

While the small island in the middle is named Samosir Island.


Rute bersama

Dari (-5.1147380,119.5271859) ke TOKO BELAWA RAHCMAD lewat Jl. Mannuruki Daya/Jl. Poros Hartako.

1. Pergilah ke barat laut di Jl. Mannuruki Daya/Jl. Poros Hartako

2. Tiba di lokasi: TOKO BELAWA RAHCMAD

Untuk melihat rute ini, buka https://maps.app.goo.gl/vWjqRzgxHPMp4FA37

APA ITU SYUKUR

MENJELASKAN TENTANG SYUKUR

"BAGAIMANA ITU SYUKUR YANG BENER"




 *ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…* 


*ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡* 


*ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฅِู†ِّูŠْ ุฃَุณْุฃَู„ُูƒَ ุนِู„ْู…ًุง ู†َุงูِุนًุง، ูˆَุฑِุฒْู‚ًุง ุทَูŠِّุจًุง، ูˆَุนَู…َู„ุงً ู…ُุชَู‚َุจَّู„ุงً*


"Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima...


๐Ÿ’~~~~~^^๐Ÿ’Œ^^~~~~~๐Ÿ’


๐Ÿ‚๐Ÿƒ๐ŸŒพ *Syukur apa syukur yang benar?*


๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด

Sahabat, tahukah sahabat bahwa seseorang disebut bersyukur dengan syukur yang benar atas suatu nikmat jika ia menggunakan nikmat tersebut untuk ketaatan.

 

๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿ

Hakikat syukur menurut Ibnul Qayyim dalam Thariq Al-Hijratain

(hlm. 508) adalah,


ุงู„ุซَّู†َุงุกُ ุนَู„َู‰ ุงู„ู†ِّุนَู…ِ ูˆَู…َุญَุจَّุชُู‡ُ ูˆَุงู„ุนَู…َู„ُ ุจِุทَุงุนَุชِู‡ِ


_“Memuji atas nikmat dan mencintai nikmat tersebut, serta memanfaatkan nikmat untuk ketaatan.”_


๐ŸŒท๐ŸŒท๐ŸŒท

Ibnul Qayyim dalam ‘Uddah Ash-Shabirin wa Dzakhirah Asy-Syakirin (hlm. 187), rukun syukur itu ada tiga:


1. Mengakui nikmat itu berasal dari Allah.

2. Memuji Allah atas nikmat tersebut.

3. Meminta tolong untuk menggapai rida Allah dengan memanfaatkan nikmat dalam ketaatan.


๐Ÿ‘ Raih pahala besar dengan menyebarkan kiriman ini. Ajak serta kerabat dan rekan untuk bergabung dalam mendengarkan Radio Fajri 99, 3 FM


https://nutrisari3152.blogspot.com/2022/12/sering-salah-paham-dikira-najis-padahal.html

https://nutrisari3152.blogspot.com/2022/12/artikel-cara-menjaga-kesehatkesehatan.html

https://youtu.be/dXRgrwRAvBk

Rute bersama

Dari (-5.1147380,119.5271859) ke TOKO BELAWA RAHCMAD lewat Jl. Mannuruki Daya/Jl. Poros Hartako.

1. Pergilah ke barat laut di Jl. Mannuruki Daya/Jl. Poros Hartako

2. Tiba di lokasi: TOKO BELAWA RAHCMAD

Untuk melihat rute ini, buka https://maps.app.goo.gl/vWjqRzgxHPMp4FA37

ARTIKEL CARA MENJAGA KESEHATKESEHATAN KITA

 ARTIKEL MENJAGA KESEHATAN TUBUH



Menjaga kesehatan tubuh merupakan contoh kewajiban diri sendiri. Setiap orang memiliki kewajiban untuk menjaga kesehatan tubuhnya masing masing karena itu merupakan salah satu dari tanggung jawab kita. Kesehatan tubuh kita adalah tanggung jawab kita, tidak ada orang lain yang dapat menjaganya selain kita sendiri pun. Tetapi juga Mengapa menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh termasuk kewajiban? Karna 
Kamipun itu  wajib menjaga kesehatan tubuh. Tubuh yang sehat membuatmu dapat belajar dan bermain. Tubuh yang sehat juga membuatmu dapat berjalan dan bekerja. Tubuh yang sehat membuatmu dapat bergerak aktif dan gesit contoh nya itu seperti makan-makanan teratur, beristirahat teratur, mandi teratur, dll.
Kenapa kita menjaga ini yang di contoh diatas agar kita selalu sehat bukan kita mau sakit terus begitu cerita. tersebut
Lebih intinya itu adalah kenapa bisa ada namanya siang dan malam ? Pertanyaan saya itu adalah siang dapat bekerja beraktivitas sehari hari kita kalau tdk ada ki pekerjaan kita tidak bisa hidup seperti biasa, sedangkan malam adalah sebagai waktu istirahat kita atau seluruh semesta alam tersebut.




https://nutrisari3152.blogspot.com/2022/12/jumat-berkah-jangan-lupa-sedekah.html
https://youtu.be/dXRgrwRAvBk
Rute bersama
Dari (-5.1147380,119.5271859) ke TOKO BELAWA RAHCMAD lewat Jl. Mannuruki Daya/Jl. Poros Hartako.

1 mnt (10 m)


1. Pergilah ke barat laut di Jl. Mannuruki Daya/Jl. Poros Hartako
2. Tiba di lokasi: TOKO BELAWA RAHCMAD
Untuk melihat rute ini, buka https://maps.app.goo.gl/vWjqRzgxHPMp4FA37

Jumat, 09 Desember 2022

ARTIKEL TENTANG RUMPUT LAUT

 

    Rumput Laut

Rumput laut, sea weeds atau secara ilmiah dikenal dengan istilah alga atau ganggang. Rumput laut termasuk salah satu anggota alga yang merupakan tumbuhan berklorofil. Adapun Macam-macam dari alga yaitu : alga hijau (clorophyta), alga coklat (phaeophyta), dan alga merah (rhodophyta). Rumput laut (atau lebih tepatnya gulma laut) adalah alga makroskopik yang hidup di perairan. Layaknya alga lainnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Seluruh bagian rumput laut disebut talus (thallus). Talus pada rumput laut ada yang tanpa percabangan dan bercabang-cabang dengan sifat mulai dari lunak, keras (diliputi zat kapur), seperti tulang rawan, hingga berserabut. Karena tidak memiliki akar, rumput laut hidup dengan menempel pada substrat (fitobintes) baik pasir, lumpur, kayu, karang mati, maupun kulit kerang. Rumput laut hidup di perairan laut dangkal hingga kedalaman 200 meter. Daerah persebarannya mulai dari perairan beriklim tropis, subtropis, hingga perairan dingin.

Istilah rumput laut sudah lazim dikenal dalam dunia perdagangan. Istilah ini merupakan terjemahan dari kata “seaweed”. Rumput laut sudah dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia sejak zaman kekaisaran Shen Nung sekitar tahun 2700 sebelum masehi. Rumput laut pada masa itu dimanfaatkan sebagai obat-obatan dan bahan makanan oleh masyarakat timur. Kemudian tahun 65 sebelum masehi rumput laut dimanfaatkan sebagai bahan untuk alat-alat kecantikan pada masa kekaisaran Romawi. Rumput laut digunakan sebagai pupuk sejak abad ke 4 kemudian digunakan secara besar-besaran setelah abad ke 12 oleh Perancis, Irlandia dan Skotlandia. Secara ekonomis, rumput laut baru dimanfaatkan sekitar tahun 1670 diCina.Pemanfaatan rumput laut di Indonesia pertama kali di ketahui oleh orang-orang Eropa pada tahun 1292 yang melayari perairan Indonesia, mereka mencatat bahwa penduduk yang mendiami pulau-pulau di nusantara telah mengumpulkan alga laut sejak berabad-abad lamanya untuk sayuran, namun penggunaanya masih sedikit dan terbatas pada keluarga nelayan saja. Secara resmi pengembangan budidaya rumput laut di Indonesia mulai dirintis sejak tahun 1980-an dalam upaya megubah kebiasaan penduduk pesisir dari pengambilann sumber daya alam kearah kearah budidaya rumput laut yang ramah lingkungan. Usaha budidaya ini selain dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pembudidaya juga dapat digunakan untuk mempertahankan kelestaria lingkungan perairan pantai. Pengembangan budidaya rumput laut mempunyai keunggulan dalam hal :

1.      Produk yang dihasilkan mempunyai kegunaan yang beragam,

2.      Tersedianya lahan untuk budidaya yang cukup luas serta,

3.      Mudahnya teknologi budiday yang diperlukan.

-  Jenis Rumput laut yang di budidayakan 

Terdapat beragam jenis rumput laut yang telah dibudidayakan, namun terdapat beberapa jenis rumput laut unggulan yang telah dibudidayakan dan berpotensi di Indonesia. Berikut diantaranya jenis jenis rumput laut, yaitu :

1.    Gelidium Sp.

gelidium-sp1

Rumput laut jenis ini merupakan salah satu spesies dari Rhodophyta (rumput laut merah). Warna merah pada rumput laut ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin. Gelidium sp. memiliki panjang kurang lebih 20 cm dan lebar 1,5 mm. Thallusnya berwarna merah, coklat, hijau-coklat atau pirang. Organ reproduksinya berukuran makroskopis. Rumput laut jenis ini memiliki warna yang bervariasi, hal ini terkait fungsi cahaya matahari bagi tumbuhan rumput laut di mana ada besar kecilnya intensitas cahaya berpengaruh terhadap warna. Di Indonesia sendiri memiliki 8 spesies dari jenis rumput laut ini. Adapun sentra budidaya rumput laut Gelidium sp. terdapat di pesisir Kepulauan Seribu, Kepulauan Riau, Lombok, Sulawesi, Maluku dan Papua. Berbagai jenis Gelidium sp. di Indonesia dan negara lain dimanfaatkan sebagai bahanbaku pabrik agar-agar dalam negeri dan sebagai  komoditas  ekspor.  Kandungan agar-agarnya  berkisar  antara  12-48%.

Rumput laut jenis ini merupakan salah satu spesies dari Rhodophyta (rumput laut merah). Warna merah pada rumput laut ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin. Gelidium sp. memiliki panjang kurang lebih 20 cm dan lebar 1,5 mm. Thallusnya berwarna merah, coklat, hijau-coklat atau pirang. Organ reproduksinya berukuran makroskopis. Rumput laut jenis ini memiliki warna yang bervariasi, hal ini terkait fungsi cahaya matahari bagi tumbuhan rumput laut di mana ada besar kecilnya intensitas cahaya berpengaruh terhadap warna. Di Indonesia sendiri memiliki 8 spesies dari jenis rumput laut ini. Adapun sentra budidaya rumput laut Gelidium sp. terdapat di pesisir Kepulauan Seribu, Kepulauan Riau, Lombok, Sulawesi, Maluku dan Papua. Berbagai jenis Gelidium sp. di Indonesia dan negara lain dimanfaatkan sebagai bahanbaku pabrik agar-agar dalam negeri dan sebagai  komoditas  ekspor.  Kandungan agar-agarnya  berkisar  antara  12-48%.

1.    Glacilaria Verrucosa

                       gracilaria2

Rumput laut jenis ini merupakan salah satu spesies dari Rhodophyta (rumput laut merah). Sama seperti jenis rumput lainnya, G. verrucosa memiliki bentukan yang menyerupai akar, batang, daun, atau buah  yang disebut thallus. Ciri-ciri umum G. verrucosa pada bentuk thallusnya  yang menipis dan silindris dengan bentukan percabangan yang tidak teratur. Pada  pangkal percabangan thallusnya menyempit. Umumnya ujung thallus G. verrucosa meruncing dengan permukaan yang halus namun terkesan berbintil. Diameter thallus G. verrucosa berkisar antara 0.5 – 4.0 mm. Jenis rumput laut ini pada habitat aslinya mendiami wilayah 300-1000 m dari garis pantai. G. verrucosa termasuk rumput laut yang bersifat euryhalin yaitu kemampuan untuk dapat hidup pada perairan bersalinitas 15-30 ppt. Pertumbuhan G. verrucosa diketahui lebih baik di tempat dangkal yang memiliki intensitas cahaya tinggi dari pada di tempat dalam. Suhu yang optimum untuk pertumbuhan adalah 20-28o C dan pH optimum antara 6-9. Selain itu, substrat tempat melekatnya G. verrucosa berupa batu, pasir dan lumpur. Gambaran umum rumput laut adalah macrobenthic (besar dan melekat), organisme autotrof, membutuhkan cahaya untuk keberlangsungan hidupnya sehingga rumput laut tidak dapat hidup pada kedalaman laut yang tidak ada cahaya. Wilayah penyebaran G. verrucosa di Indonesia meliputi di wilayah Sulawesi selatan (Jeneponto, Takalar, Sinjai, Bulukumba, Wajo, Paloppo, Bone, Maros), Sulawesi tenggara dan Sumbawa barat. Daerah budidaya Gracilaria terdapat di Sulawesi selatan, Lombok barat, Sumbawa, Pantai utara Jawa, Serang, Lamongan dan Sidoarjo. G. verrucosa juga ditemukan hidup di teluk atau laguna yang keruh dangkal dekat dengan aliran air tawar yang mengandung banyak nutrien. Biasanya melekat di batu pasir, lumpur dan jenis jenis terumbu karang.

2.    Eucheuma Spinosum

              spinosumRumput laut jenis ini merupakan salah satu spesies dari Rhodophyta (rumput laut merah). Thallus berbentuk silindris, percabangan thallus berujung runcing dan ditumbuhi tonjolan, berupa duri lunak. Permukaan tubuhnya licin, berwarna coklat tua, hijau coklat, hijau kuning atau merah ungu. Variasi warna ini terkait dengan kemampuan adaptasi karomatik dari jenis rumput laut ini yang tergantung dari intensitas cahaya matahari yang diterima. Tinggi E. spinosum dapat mencapai 30 cm dan percabangan thallus pertama dan kedua tumbuh membentuk rumpun yang rimbun dengan ciri khusus mengarah ke arah datangnya sinar matahari, ada yang memanjang dan ada yang melengkung. Eucheuma spinosum tumbuh pada perairan yang jernih, dasar perairannya berpasir atau berlumpur dan hidupnya menempel pada berbagai jenis jenis terumbu karang. Persyaratan hidup lainnya yaitu terdapat arus. Umumnya di sekitar rumput laut akan banyak terdapat jenis jenis plankton. Untuk di Indonesia sendiri masih baru dibudidayakan dalam skala besar didaerah Madura – Sumenep dan Bali. Adapun rumput laut E. spinosum adalah salah satu komoditas ekspor yang potensial untuk dikembangkan. Rumput laut E. spinosum diambil karaginannya yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

3.    Eucheuma Cottonii

            coytt

Rumput laut jenis ini merupakan salah satu spesies dari Rhodophyta (rumput laut merah). E. cottonii dapat dibedakan dari thallusny di mana thallusnya bercabang-cabang berbentuk silindris atau pipih, percabangannya tidak teratur dan kasar (sehingga merupakan lingkaran) karena ditumbuhi oleh nodulla atau spine untuk melindungi gametan. Ujungnya runcing atau tumpul berwarna coklat ungu atau hijau kuning. Spina Eucheuma cottonii tidak teratur menutupi thallus dan cabang-cabangnya. Permukaan licin, cartilaginous, warna hijau, hijau kuning, abau-abu atau merah. Penampakan thallus bervariasi dari bentuk sederhana sampai kompleks. Habitat dari E. cottonii ini adalah pada daerah pasang surut, rataan terumbu karang, menempel pada substrat yang keras. Pertumbuhan rumput laut sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang berpengaruh antara lain jenis, galur, bagian thalus dan umur. Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh antara lain keadaan fisik dan kimiawi perairan. Sentra wilayah budidaya rumput laut jenis ini terdapat di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Bali, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat. E. cottonii diambil kandungan kimiawinya yaitu karagenan dan dimanfaatkan dalam industri kosmetika, makanan, dan obat-obatan.

4.    Acanthopora Spicifera

            acon-new

Rumput laut jenis Acanthopora sp. merupakan salah satu contoh Rhodophyta (rumput laut merah). Thallus silindris, percabangan bebas, tegak, terdapat duri-duri pendek sekitar thallus yang merupakan karakteristik jenis ini. Tubuh berwarna coklat tua atau coklat kekuning – kuningan. Rumpun lebat dengan percabangan kesegala arah. Tumbuh pada substrat batu atau substrat keras lainnya seperti beberapa jenis terumbu karang dan dapat bersifat epifit. A. spicifera menghasilkan alanine dan aspartic acid. Jenis rumput laut ini masih sedikit dibudidayakan di Indonesia dan biasanya dimanfaatkan sebagai makanan ringan dan makanan olahan.

5.    Chondrococcus Hornemanni

  chondrococcus-hornemanniii

Rumput laut jenis C. hornemannii merupakan salah satu spesies dari Rhodophyta (rumput laut merah). Thallus pipih, permukaan halus, membentuk rumpun kecil tetapi sangat rimbun saling bertumpukan. Percabangan berselang-seling teratur, merapat, tubuh berwarna merah-ungu atau pirang. Tumbuh umumnya di daerah ujung luar bagian terumbu karang yang senantiasa terendam air, melekat pada substrat batu dan terumbu karang dengan holdfast

yang berbentuk cakram kecil. Rumput laut merah jenis C. hornemannii menghasilkan produk kimia karagenan serta dimanfaatkan sebagai bahan dasar agar agar dan kosmetik.

1.    Hypnea

              hypnneaRumput laut jenis Hypnea sp.merupakan salah satu contoh Rhodophyta (rumput laut merah). Cir khas dari rumput laut jenis ini adalah mempunyai thallus yang lurus, bercabang lemah, berwarna coklat atau kehijau-hijauan tergantung intensitas cahaya matahari dan kedalaman tempat tumbuh. Sepanjang thallus terdapat rambut-rambut yang halus. Sama seperti rumput laut merah jenis lain Hypnea sp.dimanfaatkan dan diambil karagenannya sebagai bahan baku berbagai industri. Perkembangbiakan tumbuhan rumput laut jenis ini dalam budidayanya biasanya diperbanyak dengan vegetatif buatan yaitu menggunakan stek thallus.

2.    Ulfa Lactuca

ulva-lactuca-l11

Rumput laut jenis Ulva sp.atau selada laut (sea lettuce) adalah rumput laut yang tergolong dalam  divisi Chlorophyta (rumput laut hijau). Termasuk dalam divisi Chlorophyta karena sel-sel mengandung banyak mengandung klorofil a sehingga memberikan warna hijau pada rumput laut ini. Habitatnya adalah di air laut dan morfologinya berupa thallus tipis dan gepeng seperti pedang yang terdiri atas 2 lapis sel. Tidak ada diferensiasi jaringan dan seluruh sel memiliki bentuk yang kurang lebih identik, kecuali pada sel-sel basal yang mengalami elongasi membentuk rhizoid penempel. Masing-masing sel pada spesies ini terdiri atas sebuah nukleus, dengan kloroplas berbentuk cangkir dan sebuah pirenoid. Ulva lactuca memiliki panjang sampai 100 cm dan berwarna hijau apel terang, dan memiliki bentuk strap-shaped blades (pedang melipat) dengan tepi yang halus tapi bergelombang. Bagian tengah dari setiap helaian seringkali berwarna pucat dan semakin kearah tepi warnanya semakin gelap. Pada daerah tropis, tumbuhan ini biasanya terdapat di air yang dangkal (zona intertidal bagian atas sampai kedalaman 10 meter). Pada substrat yang tepat, seringkali melakukan asosiasi dengan daerah yang memiliki nutrien yang tinggi (contohnya bakau) atau dekat sumber air tawar. Spesies ini, memiliki blade berwarna hijau terang, rapuh, berkerut, berbentuk lonjong atau bulat, memiliki diameter lembaran blade sepanjang 65 cm, dan hidupnya di zona intertidal atau di daerah yang dangkal. Sentra budidaya rumput laut jenis ini ada di kawasan Gunung Kidul, Pantai Baron, Yogyakarta.

3.    Sargassum

          sargassum-newRumput laut jenis Sargassum sp ini merupakan rumput laut yang tergolong dalam  divisi Phaeophyceae (rumput laut coklat). Spesies ini dapat tumbuh sampai panjang 12 meter. Tubuhnya berwarna cokelat kuning kehijauan. Ciri umumnya memiliki bentuk thallus silindris atau gepeng, pipih, licin, batang utama bulat agak kasar dan holdfast (bagian yang digunakan untuk melekat) berbentuk cakram. Cabangnya  rimbun  menyerupai pohon di  darat. Bentuk daun melebar, lonjong atau seperti pedang. Mempunyai gelembung udara (bladder) yang umumnya soliter. Warna thallus umumnya coklat. Cabang pertama timbul pada bagian pangkal sekitar 1 cm dari holdfast. Percabangan berselang- seling secara teratur. Bentuk daun oval dan memanjang berukuran (40×10) mm. Pinggir daun bergerigi jarang, berombak, dan ujung melengkung atau meruncing. Vesicle (gelembung seperti buah) berbentuk  lonjong, ujung meruncing berukuran (7×1,5) mm, dan agak pipih. Rumput laut jenis ini mampu tumbuh pada substrat batu karang di daerah berombak. Rumput laut Sargassum sp. telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan obat. Sebagai sumber gizi, rumput laut memiliki kandungan karbohidrat (gula atau vegetable-gum).Karbohidrat yang disimpan sebagian besar tersedia dalam bentuk  laminaran (polisakarida  glukosa;  terbentuk  dari  proses  fotosintesis), disertai dengan pati dalam jumlah tertentu tergantung spesiesnya. Dinding selnya terbuat dari selulosa dan asam protein alginate di mana kandungan terbesarnya adalah alginat yang merupakan asam alginik. Sargassum sp. tersebar luas di Indonesia dan tumbuh di perairan yang terlindung maupun yang berombak besar pada habitat bebatuan.Sargassum sp.tumbuh  di  daerah  intertidal,  subtidal,  sampai  daerah  tubir  dengan ombak besar dan arus deras. Kedalaman untuk pertumbuhan dari 0.5-10 m dan dapat tumbuh subur pada daerah tropis dengan suhu perairan  27.25 – 29.3oC  dan  salinitas  32 – 33.5%. Kebutuhan intensitas cahaya matahari lebih tinggi karena kandungan klorofil pada Sargassum sp lebih banyak.

4.    Turbinaria Sp.

            turbinaria3076Rumput laut jenis Turbinaria sp. ini merupakan rumput laut yang tergolong dalam  divisi Phaeophyceae (rumput laut coklat). Ciri dari rumput laut jenis ini adalah struktur thalus  agak keras atau kaku, phyloidnya atau blade menyerupai turbin atau seperti sebuah corong yang pada sisinya bergerigi, bagian tengah blade melengkung ke dalam, terdapat kantong udara di bagian phyloid. Terdapat banyak cabang lateral yang menyerupai daun biasa yang disebut filoid. Reseptakel mempunyai operculum dengan bulu memanjang tanpa warna yang berfungsi sebagai pengatur pelepasan gamet. Hidup pada karang rhizoid, contoh pada spesies Turbinaria ornate akan terlihat menyebar pada permukaan karang di zona intertidal. Dapat hidup dalam kelompok kecil maupun ada dalam kelompok yang penyebarannya sangat luas. Sebagian besar berwarna cokelat kekuningan sampai cokelat tua dengan bintik-bintik cokelat tua. Persebaranya di Indonesia telah banyak yang membudidayakan rumput laut jenis ini.

-  Potensi Rumput laut pada industri

Pada tingkat industri, dampak sosial dan ekonomi pengembangan industri pengolahan berbasis komoditi rumput laut juga sangat positif, paling tidak apabila dilihat dari beberapa alasan sebagai berikut :

1.        Industri pengolahan rumput laut memiliki keberlanjutan yang sangat baik dan didukung oleh ketersediaan pasokan bahan baku yang baik, sehingga terhindar dari berbagai biaya kelangkaan bahan baku.

2.        Industri pengolahan rumput laut memiliki akses dan potensi pasar yang sangat luas, dikarenakan permintaan dan penggunaaan hasil pengolahan rumput laut yang semakin meluas (makanan, minuman, kosmetik, cat, kertas, dan lain-lain), sementara dari sisi penawaran tidak banyak negara dan daerah yang mampu menyediakan bahan baku rumput laut, dan Indonesia memiliki potensi yang tinggi untuk menyediakan bahan baku rumput laut.

3.        Industri pengolahan rumput laut ini juga dapat dilakukan oleh pelaku yang sama dengan pelaku budidaya rumput laut, karena dapat dikembangkan dengan skala rumah tangga maupun skala industri, sehingga waktu tunggu panen, selain digunakan untuk perawatan budidaya, juga dapat digunakan untuk pengolahan rumput laut hasil budidayanya. Dengan demikian, industri pengolahan rumput laut ini dapat dikembangkan di lingkungan masyarakat, sehingga manfaat yang diterima masyarakat semakin besar dan nyata.

4.        Industri pengolahan rumput laut ini juga relatif tidak membutuhkan peralatan dengan investasi tinggi dan tidak juga membutuhkan keahlian khusus yang terlalu tinggi. Kebutuhan akan kualifikasi tinggi, seperti pengukuran standar kadar tertentu dapat dibantu oleh tenaga pendamping atau petugas lapangan dari dinas terkait di daerah.

5.        Untuk pengembangan rumput laut Gracillaria dan Cottoni menjadi agar-agar dan karaginan membutuhkan peralatan yang sama dengan proses yang berbeda sehingga untuk pengolahan lebih lanjut menjadi makanan dan minuman berbasis rumput laut dapat dikembangkan kelembagaan yang melibatkan kelompok tani rumput laut, industri kecil makanan dan minuman.

-  Kandungan Rumput laut

Rumput laut adalah bahan pangan berkhasiat, kandungan serat (dietary fiber) pada rumbut laut sangat tinggi. Serat makanan terdiri dari serat kasar ( crude fiber ) dan serat makanan (dietary fiber). Serat kasar adalah serat secara laboratorium dapat menahan asam kuat (acid) atau basa kuat (alkali), sedangkan serat makanan adalah bagian dari makanan yang tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan.

Rumput laut juga diketahui kaya akan nutrisi esensial, seperti enzim, asam nukleat, asam amino mineral, tracee element khususnya yodium, dan vitamin A,B,C,D,E, dan K. Selain itu, rumput laut juga bisa meningkatkan fungsi pertahanan tubuh, memperbaiki system peredaraan darah dan system pencernaan . nilai nutrisi rumput laut Eucheuma cottoni dapat dilihat pada berikut :

Tabel : Komponen nutrisi rumput laut Eucheuma cottoni

          Jenis-jenis rumput laut yang sudah diketahui dapat digunakan di berbagai industri adalah yang menjadi sumber karaginan, agar-agar dan alginat. Karaginofit adalah rumput laut yang mengandung bahan utama polisakarida karagin, agarofit adalah rumput laut yang mengandung bahan utama agar-agar. Alginofit adalah rumput laut coklat (Phaeophyceae) yang mengandung bahan utama polisakarida alginat .

1.    Rumput laut yang mengandung karaginan adalah dari marga Eucheuma. Karaginan ada tiga macam, yaitu iota karaginan dikenal dengan tipe spinosum, kappa karaginan dikenal dengan tipe Cottonii dan lambda karaginan. Iota karaginan berupa jeli lembut dan fleksibel atau lunak. Kappa karaginan berupa jeli bersifat kaku dan getas serta keras. Sedangkan lambda karaginan tidak dapat membentuk jeli, tetapi berbentuk cair yang viscous. E. cottonii dan E. spinosum merupakan rumput laut yang secara luas diperdagangkan, baik untuk keperluan bahan baku industri di dalam negeri maupun untuk ekspor.

Industri karaginan berkembang pesat dengan ditemukan berbagai jenis rumput laut lain yang mengandung karaginan tinggi dan dapat dibudidayakan di perairan tropis dengan biaya relatif lebih murah. Volume pasar produk karaginan (Jasuda,2013) mencapai 15.000-20.000 ton per tahun yang tersebar di Eropa (35%), Asia Pasifik (25%), Amerika Utara (25%), dan Amerika Selatan (15%). Mayoritas penggunaan karaginan untuk kebutuhuan industri makanan dan minuman, serta industri kosmetik dan farmasi.

2.    Agarofit adalah jenis rumput laut penghasil agar. Jenis-jenis rumput laut tersebut adalah Gracilaria sp, Gellidium sp, dan Gelidiella sp. Agaragar merupakan senyawa kompleks polisakarida yang dapat membentuk jeli. Kualitas agar-agar dapat ditingkatkan dengan suatu proses pemurnian yaitu membuang kandungan sulfatnya. Produk ini dikenal dengan nama agarose. Produksi agar-agar sebagian besar menggunakan rumput laut hasil budidaya. Kebutuhan agaragar dunia mencapai 10.000 ton per tahun dengan konsumen utama: Jepang (2.000 ton per tahun), Amerika Serikat (1.000 ton per tahun dimana 80% berasal dari impor), dan Jerman (210 - 400 ton per ton). Negara Asia yang banyak menggunakan agar-agar antara lain Thailand, Singapura dan Malaysia

3.     Alginofit adalah jenis rumput laut penghasil alginat. Jenis-jenis rumput laut coklat penghasil alginat tersebut adalah Sargassum sp, Turbinaria sp, Laminaria sp, Ascophyllum sp, dan Macrocystis sp. Alginat umumnya diekstrak dari rumput laut coklat yang sekarang banyak dibudidayakan karena harganya mulai mahal untuk memenuhi kebutuhan industri. Nilai produksi tahunan alginat sekitar USD$ 213 juta. Penggunaan alginat sangat luas mulai dari industri briket batubara, kosmetik keramik, keju, es krim, pasta gigi, cat, ban, semir dan kertas. Tak tertutup kemungkinan penggunaan produk turunan dari rumput laut ini semakin meluas lagi di masa mendatang. Di Indonesia, Sargassum sp dan Turbinaria sp merupakan sumber utama alginat, tetapi karena kandungan alginat dalam kedua rumput coklat tersebut relatif tergolong rendah, sehingga secara ekonomis kurang menguntungkan dan belum banyak dibudidayakan di Indonesia. Permintaan Sargassum sp masih sangat terbatas

Gambar : Pohon industri rumput laut berdasarkan jenis senyawa yang di hasilkan

 

 

 

A.  KARAGINAN

       Karaginan merupakan kelompok polisakarida galaktosa yang diekstraksi dari rumput laut dari spesies tertentu kelas alga merah ( rhodophyceae) jenis Chondrus, Eucheuma,Irdaea, dan Phyllophora. Yang diekstraksi dengan air atau larutan alkali pada temperature tinggi. Sebagian besar karagenan mengandung natrium, magnesium, dan kalsium yang dapat terikat pada gugus ester sulfat dari galaktosa dan kopolimer 3,6-anhydro galactose. Karagenan banyak digunakan pada sediaan makanan, sediaan farmasi dan kosmetik sebagai bahan pembuat gel, perenyah, pengental atau penstabil.

       Karagenan dapat diekstraksi dari protein dan lignin rumput laut dan dapat digunakan dalam industri pangan karena karakteristiknya yang dapat berbentuk gel, bersifat mengentalkan, dan menstabilkan material utamanya. Karagenan sendiri tidak dapat dimakan oleh manusia dan tidak memiliki nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Oleh karena itu, karagenan hanya digunakan dalam industri pangan karena fungsi karakteristiknya yang dapat digunakan untuk mengendalikan kandungan air dalam bahan pangan utamanya, mengendalikan tekstur, dan menstabilkan makanan.

Pada dasarnya rumput laut memiliki kandungan kimia karagenan. Menurut Craigie (1978), karagenan terdapat dalam dinding sel rumput laut atau matriks instraselulernya dan karaginan merupakan bagian penyususn yang besar dari beratkering rumput laut dibandingkan dengan komponen yang lain. Jumlah dan posisi sulfat membedakan jenis polisakarida Rhodophyceae. Menurut federal register, polisakarida tersebut harus harus mengandung 20% sulfat berdasarkan berat kering untuk diklasifikasikan sebagai karagenan. Berat molekul karagenan tersebut cukup tinggi, yaitu 100-800 ribu Dalton (DeMan, 1989). Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang disusun oleh senyawa 3,8 anhidro galaktosa, yang diperolehdari hasil ekstraksi rumput laut merah dengan menggunakan air panas (Hot Water) atau larutan alkali pada temperature tinggi. Karagenan merupakan nama yang diberikan untuk keluarga polisakarida linier yang diperoleh dari alga merah dan penting untuk pangan.  Senyawa-senyawa polisakarida mudah terhidrolisis dalam larutan yang bersifat asam dan stabil dalam suasana basa. Doty (1985), membedakan karaginan berdasarkan kandungan sulfatnya menjadi dua fraksi yaitu kappa karaginan yang mengandung sulfat kurang dari 28% dan iota kariganan jika lebih dari 30%. Winarno (1996) menyatakan bahwa kappa karaginan dihasilkan dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii, iota karaginan dihasilkan dari Eucheuma spinosum, sedangkan lambda karaginan dari Chondrus crispus, selanjutnya membagi karaginan menjadi tiga fraksi berdasarkan unit penyusunnya yaitu kappa,iota dan lambda karaginan.

-        Macam-macam karagenan

Di alam ini, terdapat tiga jenis karagenan yang dapat ditemukan secara luas di berbagai perairan di dunia. Ketiganya dibedakan berdasarkan struktur molekul yang mengakibatkan perbedaan sifat fisik dan karakteristik penggunaannya dalam industri pangan. Ketiga jenis karagenan ini adalah kappa, iota dan lambda. Perbedaan ketiganya terletak pada perbedaan posisi gugus estersulphate dan jumlah residu 3,6-anhydro D-galactose..

1.         Kappa karaginan

Karagenan kappa memiliki struktur D-galactose dan beberapa gugus 2- sulfate ester pada 3,6-anhydro D-galactose yang ditunjukan gambar. Gugus 6- sulfate ester mengurangi daya kekuatan gel namun dapat mengurangi loss akibat pengolahan dengan menggunakan basa. Hal ini akan memberikan keteraturan rantai yang lebih baik. Struktur dasar kappa karaginan dapat dilihat pada gambar berikut :

 

2.         Iota karaginan

Iota karaginan ditandai dengan adanya 4-sulfat ester pada setiap residu Dglukosa dan gugusan 2-sulfat ester pada setiap gugusan 3,6 anhidro-Dgalaktosa. Gugusan 2-sulfat ester tidak dapat dihilangkan oleh proses pemberian alkali seperti halnya kappa karaginan. Iota karaginan sering mengandung beberapa gugusan sulfat ester yang menyebabkan kurangnya keseragaman molekul yang dapat dihilangkan dengan pemberian alkali (Winarno 1990). Struktur dasar iota karaginan dapat dilihat pada gambar berikut:

3.         Lambda karaginan

Lambda karaginan berbeda dengan kappa dan iota karaginan, karena memiliki sebuah residu disulfat ฮฑ (1,4) D-galaktosa. Tidak seperti halnya pada kappa dan iota karaginan yang selalu memiliki gugus 4- phosphat ester. (Winarno 1990). Struktur dasar lambda karaginan dapat dilihat pada gambar berikut:

 

-     Sifat fisik karaginan

1.         Kelarutan

       Semua jenis karagenan memiliki kelarutan yang baik di dalam air panas. Namun karagenan kappa dan iota dapat larut dalam air dingin. Karagenan lambda membentuk larutan kental dengan karakteristik pseudoplastik ketika dipompa atau diaduk. Dengan kelarutan seperti itu, larutan-larutan karagenan tersebut memiliki kemampuan untuk mengentalkan dan memberikan tekstur krimi. Temperatur merupakan faktor yang cukup penting dalam penggunaan karagenan dalam sistem pangan. Semua jenis hidrat karagenan pada temperatur tinggi, karagenan jenis iota dan jenis kappa memiliki kekentalan yang cukup rendah.

2.         Kestabilan asam

Larutan karagenanakan kehilangan karakteristik gel dan kekentalannya dalam sistem dengan nilai pH di bawah 4.3. Penyebabnya adalah pada proses autohidrolisis karagenan yang terjadi pada pH rendah yang membentuk ikatan 3,6- anhydro galactose. Laju autohidrolisis bertambah pada kenaikan temperatur dan konsentrasi kation yang rendah. Untuk mencegah terjadinya autohidrolisis, karagenan didinginkan pada temperatur yang lebih rendah daripada temperatur pembentukan gel. Dalam produk yang bersifat asam, karagenan ditambahkan pada bagian akhir proses untuk mencegah degradasi kelebihan asam, dan jika mungkin, asam ditambahkan segera sebelum dilakukan pengisian oleh karagenan untuk mencegah penguraian polimer. Waktu pembentukan gel akan bergantung pada konsentrasi karagenan dan bahan penyusun pangan lainnya seperti garam dan gula. Dalam proses kontinu, waktu pemrosesan dijaga minimum. Dalam sistem dengan pH 4.5, kondisi proses menjadi irelevan untuk larutan karagenan menjadi stabil untuk berbagai waktu pemrosesan sebagian besar makanan utama.

 

 

3.         Viskositas

Viskositas adalah daya aliran molekul dalam sistem larutan. Suspensi koloid dalam larutan dapat ditingkatkan dengan cara mengentalkan cairan sehingga terjadi absorbsi dan pengembangan koloid. Viskositas hidrokoloid dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : konsentrasi, suhu, kandungan sulfat inti elektrik, teknik perlakuan, keberadaan elektrolik dan non elektrolik. Selainitu, tipe karaginan dan berat molekul karaginan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi viskositas suatu cairan.

Viskositas (kekentalan) merupakan sifat suatu cairan yang menunjukkan adanya tahanan dalam atau gesekan pada cairan yang bergerak. Pada zat cair viskositas disebabkan oleh gaya kohesif antar molekulnya sedangkan pada gas viskositasnya berasal dari tumbukantumbukan antar molekulnya.

Pada konsentrasi yang tinggi, karaginan dapat membentuk larutan yang sangat kental dengan struktur makro molekulnya yang linier atau tidak bercabang dan bersifat polielektrolit. Adanya gaya tolak menolak dari grup ester sulfat bermuatan sama yaitu negatif di sepanjang rantai polimer, menyebabkan molekul ini kaku dan tertarik kencang. Garam-garam akan menurunkan viskositas karaginan dengan cara mcnurunkan tolakan elektrostatik diantara gugus sulfat. Semakin kecil kandungan sulfat maka nilai viskositasnya semakin kecil pula, tetapi konsentrasi gelnya semakin meningkat. Viskositas karaginan menurun drastis dengan naiknya suhu.

4.         Karakteristik gel

Larutan panas karagenan iota dan kappa akan mulai membentuk gel ketika sistem tersebut didinginkan pada temperatur 40 ยบC dan 60ยบC bergantung pada kehadiran kation. Gel karagenan bersifat reversible dan memperlihatkan efek histerisis atau perbedaan antara temperatur penentuan gelling dengan melting. Gel tersebut stabil pada temperatur ruangan namun dapat meleleh kembali dengan pemanasan 5 20ยบC di atas temperatur pembentukan gel. Dengan pendinginan gel kembali akan membentuk gel. Komposisi ionik dari sistem pangan adalah penting untuk utilisasi karagenan. Misalnya, karagenan kappa lebih memilih ion kalium untuk menstabilkan zona sambungan yang melingkupi karakteristik kekokohan gel sebagai gel yang sedikit rapuh. Karagenan iota memilih ion kalsium untuk menjembatani rantai untuk memberikan pengaruh gel yang lembut elastik.

-     Manfaat karaginan

Karaginan sangat penting peranannya sebagai stabilizer (penstabil), thickener (pengental), gelling agent (pembentuk gel), emulsifying agent (pengemulsi) dan lain-lain. Sifat ini banyak dimanfaatkan dalam industri makanan, obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi dan industri lainnya . Beberapa jenis produk yang memanfaatkan karaginan sebagai stabilisator adalah jeli, sirop, selai dan salad.

Karaginan juga berfungsi sebagai pensuspensi, pengikat (binder), pelindung (protective agent), pencegah pelepasan air (syneresis inhibitor) dan pengikat bahan-bahan (flocculating agent) (Anggadireja dkk., 1993). Beberapa produk yang memanfaatkan fungsi ini adalah es krim, keju, pudding dan susu sterilisai coklat.

-     Standar mutu karaginan

yang berbentuk cakram kecil. Rumput laut merah jenis C. hornemannii menghasilkan produk kimia karagenan serta dimanfaatkan sebagai bahan dasar agar agar dan kosmetik.

1.    Hypnea

              hypnneaRumput laut jenis Hypnea sp.merupakan salah satu contoh Rhodophyta (rumput laut merah). Cir khas dari rumput laut jenis ini adalah mempunyai thallus yang lurus, bercabang lemah, berwarna coklat atau kehijau-hijauan tergantung intensitas cahaya matahari dan kedalaman tempat tumbuh. Sepanjang thallus terdapat rambut-rambut yang halus. Sama seperti rumput laut merah jenis lain Hypnea sp.dimanfaatkan dan diambil karagenannya sebagai bahan baku berbagai industri. Perkembangbiakan tumbuhan rumput laut jenis ini dalam budidayanya biasanya diperbanyak dengan vegetatif buatan yaitu menggunakan stek thallus.

2.    Ulfa Lactuca

ulva-lactuca-l11

Rumput laut jenis Ulva sp.atau selada laut (sea lettuce) adalah rumput laut yang tergolong dalam  divisi Chlorophyta (rumput laut hijau). Termasuk dalam divisi Chlorophyta karena sel-sel mengandung banyak mengandung klorofil a sehingga memberikan warna hijau pada rumput laut ini. Habitatnya adalah di air laut dan morfologinya berupa thallus tipis dan gepeng seperti pedang yang terdiri atas 2 lapis sel. Tidak ada diferensiasi jaringan dan seluruh sel memiliki bentuk yang kurang lebih identik, kecuali pada sel-sel basal yang mengalami elongasi membentuk rhizoid penempel. Masing-masing sel pada spesies ini terdiri atas sebuah nukleus, dengan kloroplas berbentuk cangkir dan sebuah pirenoid. Ulva lactuca memiliki panjang sampai 100 cm dan berwarna hijau apel terang, dan memiliki bentuk strap-shaped blades (pedang melipat) dengan tepi yang halus tapi bergelombang. Bagian tengah dari setiap helaian seringkali berwarna pucat dan semakin kearah tepi warnanya semakin gelap. Pada daerah tropis, tumbuhan ini biasanya terdapat di air yang dangkal (zona intertidal bagian atas sampai kedalaman 10 meter). Pada substrat yang tepat, seringkali melakukan asosiasi dengan daerah yang memiliki nutrien yang tinggi (contohnya bakau) atau dekat sumber air tawar. Spesies ini, memiliki blade berwarna hijau terang, rapuh, berkerut, berbentuk lonjong atau bulat, memiliki diameter lembaran blade sepanjang 65 cm, dan hidupnya di zona intertidal atau di daerah yang dangkal. Sentra budidaya rumput laut jenis ini ada di kawasan Gunung Kidul, Pantai Baron, Yogyakarta.

3.    Sargassum

          sargassum-newRumput laut jenis Sargassum sp ini merupakan rumput laut yang tergolong dalam  divisi Phaeophyceae (rumput laut coklat). Spesies ini dapat tumbuh sampai panjang 12 meter. Tubuhnya berwarna cokelat kuning kehijauan. Ciri umumnya memiliki bentuk thallus silindris atau gepeng, pipih, licin, batang utama bulat agak kasar dan holdfast (bagian yang digunakan untuk melekat) berbentuk cakram. Cabangnya  rimbun  menyerupai pohon di  darat. Bentuk daun melebar, lonjong atau seperti pedang. Mempunyai gelembung udara (bladder) yang umumnya soliter. Warna thallus umumnya coklat. Cabang pertama timbul pada bagian pangkal sekitar 1 cm dari holdfast. Percabangan berselang- seling secara teratur. Bentuk daun oval dan memanjang berukuran (40×10) mm. Pinggir daun bergerigi jarang, berombak, dan ujung melengkung atau meruncing. Vesicle (gelembung seperti buah) berbentuk  lonjong, ujung meruncing berukuran (7×1,5) mm, dan agak pipih. Rumput laut jenis ini mampu tumbuh pada substrat batu karang di daerah berombak. Rumput laut Sargassum sp. telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan obat. Sebagai sumber gizi, rumput laut memiliki kandungan karbohidrat (gula atau vegetable-gum).Karbohidrat yang disimpan sebagian besar tersedia dalam bentuk  laminaran (polisakarida  glukosa;  terbentuk  dari  proses  fotosintesis), disertai dengan pati dalam jumlah tertentu tergantung spesiesnya. Dinding selnya terbuat dari selulosa dan asam protein alginate di mana kandungan terbesarnya adalah alginat yang merupakan asam alginik. Sargassum sp. tersebar luas di Indonesia dan tumbuh di perairan yang terlindung maupun yang berombak besar pada habitat bebatuan.Sargassum sp.tumbuh  di  daerah  intertidal,  subtidal,  sampai  daerah  tubir  dengan ombak besar dan arus deras. Kedalaman untuk pertumbuhan dari 0.5-10 m dan dapat tumbuh subur pada daerah tropis dengan suhu perairan  27.25 – 29.3oC  dan  salinitas  32 – 33.5%. Kebutuhan intensitas cahaya matahari lebih tinggi karena kandungan klorofil pada Sargassum sp lebih banyak.

4.    Turbinaria Sp.

            turbinaria3076Rumput laut jenis Turbinaria sp. ini merupakan rumput laut yang tergolong dalam  divisi Phaeophyceae (rumput laut coklat). Ciri dari rumput laut jenis ini adalah struktur thalus  agak keras atau kaku, phyloidnya atau blade menyerupai turbin atau seperti sebuah corong yang pada sisinya bergerigi, bagian tengah blade melengkung ke dalam, terdapat kantong udara di bagian phyloid. Terdapat banyak cabang lateral yang menyerupai daun biasa yang disebut filoid. Reseptakel mempunyai operculum dengan bulu memanjang tanpa warna yang berfungsi sebagai pengatur pelepasan gamet. Hidup pada karang rhizoid, contoh pada spesies Turbinaria ornate akan terlihat menyebar pada permukaan karang di zona intertidal. Dapat hidup dalam kelompok kecil maupun ada dalam kelompok yang penyebarannya sangat luas. Sebagian besar berwarna cokelat kekuningan sampai cokelat tua dengan bintik-bintik cokelat tua. Persebaranya di Indonesia telah banyak yang membudidayakan rumput laut jenis ini.

-  Potensi Rumput laut pada industri

Pada tingkat industri, dampak sosial dan ekonomi pengembangan industri pengolahan berbasis komoditi rumput laut juga sangat positif, paling tidak apabila dilihat dari beberapa alasan sebagai berikut :

1.        Industri pengolahan rumput laut memiliki keberlanjutan yang sangat baik dan didukung oleh ketersediaan pasokan bahan baku yang baik, sehingga terhindar dari berbagai biaya kelangkaan bahan baku.

2.        Industri pengolahan rumput laut memiliki akses dan potensi pasar yang sangat luas, dikarenakan permintaan dan penggunaaan hasil pengolahan rumput laut yang semakin meluas (makanan, minuman, kosmetik, cat, kertas, dan lain-lain), sementara dari sisi penawaran tidak banyak negara dan daerah yang mampu menyediakan bahan baku rumput laut, dan Indonesia memiliki potensi yang tinggi untuk menyediakan bahan baku rumput laut.

3.        Industri pengolahan rumput laut ini juga dapat dilakukan oleh pelaku yang sama dengan pelaku budidaya rumput laut, karena dapat dikembangkan dengan skala rumah tangga maupun skala industri, sehingga waktu tunggu panen, selain digunakan untuk perawatan budidaya, juga dapat digunakan untuk pengolahan rumput laut hasil budidayanya. Dengan demikian, industri pengolahan rumput laut ini dapat dikembangkan di lingkungan masyarakat, sehingga manfaat yang diterima masyarakat semakin besar dan nyata.

4.        Industri pengolahan rumput laut ini juga relatif tidak membutuhkan peralatan dengan investasi tinggi dan tidak juga membutuhkan keahlian khusus yang terlalu tinggi. Kebutuhan akan kualifikasi tinggi, seperti pengukuran standar kadar tertentu dapat dibantu oleh tenaga pendamping atau petugas lapangan dari dinas terkait di daerah.

5.        Untuk pengembangan rumput laut Gracillaria dan Cottoni menjadi agar-agar dan karaginan membutuhkan peralatan yang sama dengan proses yang berbeda sehingga untuk pengolahan lebih lanjut menjadi makanan dan minuman berbasis rumput laut dapat dikembangkan kelembagaan yang melibatkan kelompok tani rumput laut, industri kecil makanan dan minuman.

-  Kandungan Rumput laut

Rumput laut adalah bahan pangan berkhasiat, kandungan serat (dietary fiber) pada rumbut laut sangat tinggi. Serat makanan terdiri dari serat kasar ( crude fiber ) dan serat makanan (dietary fiber). Serat kasar adalah serat secara laboratorium dapat menahan asam kuat (acid) atau basa kuat (alkali), sedangkan serat makanan adalah bagian dari makanan yang tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan.

Rumput laut juga diketahui kaya akan nutrisi esensial, seperti enzim, asam nukleat, asam amino mineral, tracee element khususnya yodium, dan vitamin A,B,C,D,E, dan K. Selain itu, rumput laut juga bisa meningkatkan fungsi pertahanan tubuh, memperbaiki system peredaraan darah dan system pencernaan . nilai nutrisi rumput laut Eucheuma cottoni dapat dilihat pada berikut :

Tabel : Komponen nutrisi rumput laut Eucheuma cottoni

          Jenis-jenis rumput laut yang sudah diketahui dapat digunakan di berbagai industri adalah yang menjadi sumber karaginan, agar-agar dan alginat. Karaginofit adalah rumput laut yang mengandung bahan utama polisakarida karagin, agarofit adalah rumput laut yang mengandung bahan utama agar-agar. Alginofit adalah rumput laut coklat (Phaeophyceae) yang mengandung bahan utama polisakarida alginat .

1.    Rumput laut yang mengandung karaginan adalah dari marga Eucheuma. Karaginan ada tiga macam, yaitu iota karaginan dikenal dengan tipe spinosum, kappa karaginan dikenal dengan tipe Cottonii dan lambda karaginan. Iota karaginan berupa jeli lembut dan fleksibel atau lunak. Kappa karaginan berupa jeli bersifat kaku dan getas serta keras. Sedangkan lambda karaginan tidak dapat membentuk jeli, tetapi berbentuk cair yang viscous. E. cottonii dan E. spinosum merupakan rumput laut yang secara luas diperdagangkan, baik untuk keperluan bahan baku industri di dalam negeri maupun untuk ekspor.

Industri karaginan berkembang pesat dengan ditemukan berbagai jenis rumput laut lain yang mengandung karaginan tinggi dan dapat dibudidayakan di perairan tropis dengan biaya relatif lebih murah. Volume pasar produk karaginan (Jasuda,2013) mencapai 15.000-20.000 ton per tahun yang tersebar di Eropa (35%), Asia Pasifik (25%), Amerika Utara (25%), dan Amerika Selatan (15%). Mayoritas penggunaan karaginan untuk kebutuhuan industri makanan dan minuman, serta industri kosmetik dan farmasi.

2.    Agarofit adalah jenis rumput laut penghasil agar. Jenis-jenis rumput laut tersebut adalah Gracilaria sp, Gellidium sp, dan Gelidiella sp. Agaragar merupakan senyawa kompleks polisakarida yang dapat membentuk jeli. Kualitas agar-agar dapat ditingkatkan dengan suatu proses pemurnian yaitu membuang kandungan sulfatnya. Produk ini dikenal dengan nama agarose. Produksi agar-agar sebagian besar menggunakan rumput laut hasil budidaya. Kebutuhan agaragar dunia mencapai 10.000 ton per tahun dengan konsumen utama: Jepang (2.000 ton per tahun), Amerika Serikat (1.000 ton per tahun dimana 80% berasal dari impor), dan Jerman (210 - 400 ton per ton). Negara Asia yang banyak menggunakan agar-agar antara lain Thailand, Singapura dan Malaysia

3.     Alginofit adalah jenis rumput laut penghasil alginat. Jenis-jenis rumput laut coklat penghasil alginat tersebut adalah Sargassum sp, Turbinaria sp, Laminaria sp, Ascophyllum sp, dan Macrocystis sp. Alginat umumnya diekstrak dari rumput laut coklat yang sekarang banyak dibudidayakan karena harganya mulai mahal untuk memenuhi kebutuhan industri. Nilai produksi tahunan alginat sekitar USD$ 213 juta. Penggunaan alginat sangat luas mulai dari industri briket batubara, kosmetik keramik, keju, es krim, pasta gigi, cat, ban, semir dan kertas. Tak tertutup kemungkinan penggunaan produk turunan dari rumput laut ini semakin meluas lagi di masa mendatang. Di Indonesia, Sargassum sp dan Turbinaria sp merupakan sumber utama alginat, tetapi karena kandungan alginat dalam kedua rumput coklat tersebut relatif tergolong rendah, sehingga secara ekonomis kurang menguntungkan dan belum banyak dibudidayakan di Indonesia. Permintaan Sargassum sp masih sangat terbatas

Gambar : Pohon industri rumput laut berdasarkan jenis senyawa yang di hasilkan

 

 

 

A.  KARAGINAN

       Karaginan merupakan kelompok polisakarida galaktosa yang diekstraksi dari rumput laut dari spesies tertentu kelas alga merah ( rhodophyceae) jenis Chondrus, Eucheuma,Irdaea, dan Phyllophora. Yang diekstraksi dengan air atau larutan alkali pada temperature tinggi. Sebagian besar karagenan mengandung natrium, magnesium, dan kalsium yang dapat terikat pada gugus ester sulfat dari galaktosa dan kopolimer 3,6-anhydro galactose. Karagenan banyak digunakan pada sediaan makanan, sediaan farmasi dan kosmetik sebagai bahan pembuat gel, perenyah, pengental atau penstabil.

       Karagenan dapat diekstraksi dari protein dan lignin rumput laut dan dapat digunakan dalam industri pangan karena karakteristiknya yang dapat berbentuk gel, bersifat mengentalkan, dan menstabilkan material utamanya. Karagenan sendiri tidak dapat dimakan oleh manusia dan tidak memiliki nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Oleh karena itu, karagenan hanya digunakan dalam industri pangan karena fungsi karakteristiknya yang dapat digunakan untuk mengendalikan kandungan air dalam bahan pangan utamanya, mengendalikan tekstur, dan menstabilkan makanan.

Pada dasarnya rumput laut memiliki kandungan kimia karagenan. Menurut Craigie (1978), karagenan terdapat dalam dinding sel rumput laut atau matriks instraselulernya dan karaginan merupakan bagian penyususn yang besar dari beratkering rumput laut dibandingkan dengan komponen yang lain. Jumlah dan posisi sulfat membedakan jenis polisakarida Rhodophyceae. Menurut federal register, polisakarida tersebut harus harus mengandung 20% sulfat berdasarkan berat kering untuk diklasifikasikan sebagai karagenan. Berat molekul karagenan tersebut cukup tinggi, yaitu 100-800 ribu Dalton (DeMan, 1989). Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang disusun oleh senyawa 3,8 anhidro galaktosa, yang diperolehdari hasil ekstraksi rumput laut merah dengan menggunakan air panas (Hot Water) atau larutan alkali pada temperature tinggi. Karagenan merupakan nama yang diberikan untuk keluarga polisakarida linier yang diperoleh dari alga merah dan penting untuk pangan.  Senyawa-senyawa polisakarida mudah terhidrolisis dalam larutan yang bersifat asam dan stabil dalam suasana basa. Doty (1985), membedakan karaginan berdasarkan kandungan sulfatnya menjadi dua fraksi yaitu kappa karaginan yang mengandung sulfat kurang dari 28% dan iota kariganan jika lebih dari 30%. Winarno (1996) menyatakan bahwa kappa karaginan dihasilkan dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii, iota karaginan dihasilkan dari Eucheuma spinosum, sedangkan lambda karaginan dari Chondrus crispus, selanjutnya membagi karaginan menjadi tiga fraksi berdasarkan unit penyusunnya yaitu kappa,iota dan lambda karaginan.

-        Macam-macam karagenan

Di alam ini, terdapat tiga jenis karagenan yang dapat ditemukan secara luas di berbagai perairan di dunia. Ketiganya dibedakan berdasarkan struktur molekul yang mengakibatkan perbedaan sifat fisik dan karakteristik penggunaannya dalam industri pangan. Ketiga jenis karagenan ini adalah kappa, iota dan lambda. Perbedaan ketiganya terletak pada perbedaan posisi gugus estersulphate dan jumlah residu 3,6-anhydro D-galactose..

1.         Kappa karaginan

Karagenan kappa memiliki struktur D-galactose dan beberapa gugus 2- sulfate ester pada 3,6-anhydro D-galactose yang ditunjukan gambar. Gugus 6- sulfate ester mengurangi daya kekuatan gel namun dapat mengurangi loss akibat pengolahan dengan menggunakan basa. Hal ini akan memberikan keteraturan rantai yang lebih baik. Struktur dasar kappa karaginan dapat dilihat pada gambar berikut :

 

2.         Iota karaginan

Iota karaginan ditandai dengan adanya 4-sulfat ester pada setiap residu Dglukosa dan gugusan 2-sulfat ester pada setiap gugusan 3,6 anhidro-Dgalaktosa. Gugusan 2-sulfat ester tidak dapat dihilangkan oleh proses pemberian alkali seperti halnya kappa karaginan. Iota karaginan sering mengandung beberapa gugusan sulfat ester yang menyebabkan kurangnya keseragaman molekul yang dapat dihilangkan dengan pemberian alkali (Winarno 1990). Struktur dasar iota karaginan dapat dilihat pada gambar berikut:

3.         Lambda karaginan

Lambda karaginan berbeda dengan kappa dan iota karaginan, karena memiliki sebuah residu disulfat ฮฑ (1,4) D-galaktosa. Tidak seperti halnya pada kappa dan iota karaginan yang selalu memiliki gugus 4- phosphat ester. (Winarno 1990). Struktur dasar lambda karaginan dapat dilihat pada gambar berikut:

 

-     Sifat fisik karaginan

1.         Kelarutan

       Semua jenis karagenan memiliki kelarutan yang baik di dalam air panas. Namun karagenan kappa dan iota dapat larut dalam air dingin. Karagenan lambda membentuk larutan kental dengan karakteristik pseudoplastik ketika dipompa atau diaduk. Dengan kelarutan seperti itu, larutan-larutan karagenan tersebut memiliki kemampuan untuk mengentalkan dan memberikan tekstur krimi. Temperatur merupakan faktor yang cukup penting dalam penggunaan karagenan dalam sistem pangan. Semua jenis hidrat karagenan pada temperatur tinggi, karagenan jenis iota dan jenis kappa memiliki kekentalan yang cukup rendah.

2.         Kestabilan asam

Larutan karagenanakan kehilangan karakteristik gel dan kekentalannya dalam sistem dengan nilai pH di bawah 4.3. Penyebabnya adalah pada proses autohidrolisis karagenan yang terjadi pada pH rendah yang membentuk ikatan 3,6- anhydro galactose. Laju autohidrolisis bertambah pada kenaikan temperatur dan konsentrasi kation yang rendah. Untuk mencegah terjadinya autohidrolisis, karagenan didinginkan pada temperatur yang lebih rendah daripada temperatur pembentukan gel. Dalam produk yang bersifat asam, karagenan ditambahkan pada bagian akhir proses untuk mencegah degradasi kelebihan asam, dan jika mungkin, asam ditambahkan segera sebelum dilakukan pengisian oleh karagenan untuk mencegah penguraian polimer. Waktu pembentukan gel akan bergantung pada konsentrasi karagenan dan bahan penyusun pangan lainnya seperti garam dan gula. Dalam proses kontinu, waktu pemrosesan dijaga minimum. Dalam sistem dengan pH 4.5, kondisi proses menjadi irelevan untuk larutan karagenan menjadi stabil untuk berbagai waktu pemrosesan sebagian besar makanan utama.

 

 

3.         Viskositas

Viskositas adalah daya aliran molekul dalam sistem larutan. Suspensi koloid dalam larutan dapat ditingkatkan dengan cara mengentalkan cairan sehingga terjadi absorbsi dan pengembangan koloid. Viskositas hidrokoloid dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : konsentrasi, suhu, kandungan sulfat inti elektrik, teknik perlakuan, keberadaan elektrolik dan non elektrolik. Selainitu, tipe karaginan dan berat molekul karaginan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi viskositas suatu cairan.

Viskositas (kekentalan) merupakan sifat suatu cairan yang menunjukkan adanya tahanan dalam atau gesekan pada cairan yang bergerak. Pada zat cair viskositas disebabkan oleh gaya kohesif antar molekulnya sedangkan pada gas viskositasnya berasal dari tumbukantumbukan antar molekulnya.

Pada konsentrasi yang tinggi, karaginan dapat membentuk larutan yang sangat kental dengan struktur makro molekulnya yang linier atau tidak bercabang dan bersifat polielektrolit. Adanya gaya tolak menolak dari grup ester sulfat bermuatan sama yaitu negatif di sepanjang rantai polimer, menyebabkan molekul ini kaku dan tertarik kencang. Garam-garam akan menurunkan viskositas karaginan dengan cara mcnurunkan tolakan elektrostatik diantara gugus sulfat. Semakin kecil kandungan sulfat maka nilai viskositasnya semakin kecil pula, tetapi konsentrasi gelnya semakin meningkat. Viskositas karaginan menurun drastis dengan naiknya suhu.

4.         Karakteristik gel

Larutan panas karagenan iota dan kappa akan mulai membentuk gel ketika sistem tersebut didinginkan pada temperatur 40 ยบC dan 60ยบC bergantung pada kehadiran kation. Gel karagenan bersifat reversible dan memperlihatkan efek histerisis atau perbedaan antara temperatur penentuan gelling dengan melting. Gel tersebut stabil pada temperatur ruangan namun dapat meleleh kembali dengan pemanasan 5 20ยบC di atas temperatur pembentukan gel. Dengan pendinginan gel kembali akan membentuk gel. Komposisi ionik dari sistem pangan adalah penting untuk utilisasi karagenan. Misalnya, karagenan kappa lebih memilih ion kalium untuk menstabilkan zona sambungan yang melingkupi karakteristik kekokohan gel sebagai gel yang sedikit rapuh. Karagenan iota memilih ion kalsium untuk menjembatani rantai untuk memberikan pengaruh gel yang lembut elastik.

-     Manfaat karaginan

Karaginan sangat penting peranannya sebagai stabilizer (penstabil), thickener (pengental), gelling agent (pembentuk gel), emulsifying agent (pengemulsi) dan lain-lain. Sifat ini banyak dimanfaatkan dalam industri makanan, obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi dan industri lainnya . Beberapa jenis produk yang memanfaatkan karaginan sebagai stabilisator adalah jeli, sirop, selai dan salad.

Karaginan juga berfungsi sebagai pensuspensi, pengikat (binder), pelindung (protective agent), pencegah pelepasan air (syneresis inhibitor) dan pengikat bahan-bahan (flocculating agent) (Anggadireja dkk., 1993). Beberapa produk yang memanfaatkan fungsi ini adalah es krim, keju, pudding dan susu sterilisai coklat.

-     Standar mutu karaginan

yang berbentuk cakram kecil. Rumput laut merah jenis C. hornemannii menghasilkan produk kimia karagenan serta dimanfaatkan sebagai bahan dasar agar agar dan kosmetik.

1.    Hypnea

              hypnneaRumput laut jenis Hypnea sp.merupakan salah satu contoh Rhodophyta (rumput laut merah). Cir khas dari rumput laut jenis ini adalah mempunyai thallus yang lurus, bercabang lemah, berwarna coklat atau kehijau-hijauan tergantung intensitas cahaya matahari dan kedalaman tempat tumbuh. Sepanjang thallus terdapat rambut-rambut yang halus. Sama seperti rumput laut merah jenis lain Hypnea sp.dimanfaatkan dan diambil karagenannya sebagai bahan baku berbagai industri. Perkembangbiakan tumbuhan rumput laut jenis ini dalam budidayanya biasanya diperbanyak dengan vegetatif buatan yaitu menggunakan stek thallus.

2.    Ulfa Lactuca

ulva-lactuca-l11

Rumput laut jenis Ulva sp.atau selada laut (sea lettuce) adalah rumput laut yang tergolong dalam  divisi Chlorophyta (rumput laut hijau). Termasuk dalam divisi Chlorophyta karena sel-sel mengandung banyak mengandung klorofil a sehingga memberikan warna hijau pada rumput laut ini. Habitatnya adalah di air laut dan morfologinya berupa thallus tipis dan gepeng seperti pedang yang terdiri atas 2 lapis sel. Tidak ada diferensiasi jaringan dan seluruh sel memiliki bentuk yang kurang lebih identik, kecuali pada sel-sel basal yang mengalami elongasi membentuk rhizoid penempel. Masing-masing sel pada spesies ini terdiri atas sebuah nukleus, dengan kloroplas berbentuk cangkir dan sebuah pirenoid. Ulva lactuca memiliki panjang sampai 100 cm dan berwarna hijau apel terang, dan memiliki bentuk strap-shaped blades (pedang melipat) dengan tepi yang halus tapi bergelombang. Bagian tengah dari setiap helaian seringkali berwarna pucat dan semakin kearah tepi warnanya semakin gelap. Pada daerah tropis, tumbuhan ini biasanya terdapat di air yang dangkal (zona intertidal bagian atas sampai kedalaman 10 meter). Pada substrat yang tepat, seringkali melakukan asosiasi dengan daerah yang memiliki nutrien yang tinggi (contohnya bakau) atau dekat sumber air tawar. Spesies ini, memiliki blade berwarna hijau terang, rapuh, berkerut, berbentuk lonjong atau bulat, memiliki diameter lembaran blade sepanjang 65 cm, dan hidupnya di zona intertidal atau di daerah yang dangkal. Sentra budidaya rumput laut jenis ini ada di kawasan Gunung Kidul, Pantai Baron, Yogyakarta.

3.    Sargassum

          sargassum-newRumput laut jenis Sargassum sp ini merupakan rumput laut yang tergolong dalam  divisi Phaeophyceae (rumput laut coklat). Spesies ini dapat tumbuh sampai panjang 12 meter. Tubuhnya berwarna cokelat kuning kehijauan. Ciri umumnya memiliki bentuk thallus silindris atau gepeng, pipih, licin, batang utama bulat agak kasar dan holdfast (bagian yang digunakan untuk melekat) berbentuk cakram. Cabangnya  rimbun  menyerupai pohon di  darat. Bentuk daun melebar, lonjong atau seperti pedang. Mempunyai gelembung udara (bladder) yang umumnya soliter. Warna thallus umumnya coklat. Cabang pertama timbul pada bagian pangkal sekitar 1 cm dari holdfast. Percabangan berselang- seling secara teratur. Bentuk daun oval dan memanjang berukuran (40×10) mm. Pinggir daun bergerigi jarang, berombak, dan ujung melengkung atau meruncing. Vesicle (gelembung seperti buah) berbentuk  lonjong, ujung meruncing berukuran (7×1,5) mm, dan agak pipih. Rumput laut jenis ini mampu tumbuh pada substrat batu karang di daerah berombak. Rumput laut Sargassum sp. telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan obat. Sebagai sumber gizi, rumput laut memiliki kandungan karbohidrat (gula atau vegetable-gum).Karbohidrat yang disimpan sebagian besar tersedia dalam bentuk  laminaran (polisakarida  glukosa;  terbentuk  dari  proses  fotosintesis), disertai dengan pati dalam jumlah tertentu tergantung spesiesnya. Dinding selnya terbuat dari selulosa dan asam protein alginate di mana kandungan terbesarnya adalah alginat yang merupakan asam alginik. Sargassum sp. tersebar luas di Indonesia dan tumbuh di perairan yang terlindung maupun yang berombak besar pada habitat bebatuan.Sargassum sp.tumbuh  di  daerah  intertidal,  subtidal,  sampai  daerah  tubir  dengan ombak besar dan arus deras. Kedalaman untuk pertumbuhan dari 0.5-10 m dan dapat tumbuh subur pada daerah tropis dengan suhu perairan  27.25 – 29.3oC  dan  salinitas  32 – 33.5%. Kebutuhan intensitas cahaya matahari lebih tinggi karena kandungan klorofil pada Sargassum sp lebih banyak.

4.    Turbinaria Sp.

            turbinaria3076Rumput laut jenis Turbinaria sp. ini merupakan rumput laut yang tergolong dalam  divisi Phaeophyceae (rumput laut coklat). Ciri dari rumput laut jenis ini adalah struktur thalus  agak keras atau kaku, phyloidnya atau blade menyerupai turbin atau seperti sebuah corong yang pada sisinya bergerigi, bagian tengah blade melengkung ke dalam, terdapat kantong udara di bagian phyloid. Terdapat banyak cabang lateral yang menyerupai daun biasa yang disebut filoid. Reseptakel mempunyai operculum dengan bulu memanjang tanpa warna yang berfungsi sebagai pengatur pelepasan gamet. Hidup pada karang rhizoid, contoh pada spesies Turbinaria ornate akan terlihat menyebar pada permukaan karang di zona intertidal. Dapat hidup dalam kelompok kecil maupun ada dalam kelompok yang penyebarannya sangat luas. Sebagian besar berwarna cokelat kekuningan sampai cokelat tua dengan bintik-bintik cokelat tua. Persebaranya di Indonesia telah banyak yang membudidayakan rumput laut jenis ini.

-  Potensi Rumput laut pada industri

Pada tingkat industri, dampak sosial dan ekonomi pengembangan industri pengolahan berbasis komoditi rumput laut juga sangat positif, paling tidak apabila dilihat dari beberapa alasan sebagai berikut :

1.        Industri pengolahan rumput laut memiliki keberlanjutan yang sangat baik dan didukung oleh ketersediaan pasokan bahan baku yang baik, sehingga terhindar dari berbagai biaya kelangkaan bahan baku.

2.        Industri pengolahan rumput laut memiliki akses dan potensi pasar yang sangat luas, dikarenakan permintaan dan penggunaaan hasil pengolahan rumput laut yang semakin meluas (makanan, minuman, kosmetik, cat, kertas, dan lain-lain), sementara dari sisi penawaran tidak banyak negara dan daerah yang mampu menyediakan bahan baku rumput laut, dan Indonesia memiliki potensi yang tinggi untuk menyediakan bahan baku rumput laut.

3.        Industri pengolahan rumput laut ini juga dapat dilakukan oleh pelaku yang sama dengan pelaku budidaya rumput laut, karena dapat dikembangkan dengan skala rumah tangga maupun skala industri, sehingga waktu tunggu panen, selain digunakan untuk perawatan budidaya, juga dapat digunakan untuk pengolahan rumput laut hasil budidayanya. Dengan demikian, industri pengolahan rumput laut ini dapat dikembangkan di lingkungan masyarakat, sehingga manfaat yang diterima masyarakat semakin besar dan nyata.

4.        Industri pengolahan rumput laut ini juga relatif tidak membutuhkan peralatan dengan investasi tinggi dan tidak juga membutuhkan keahlian khusus yang terlalu tinggi. Kebutuhan akan kualifikasi tinggi, seperti pengukuran standar kadar tertentu dapat dibantu oleh tenaga pendamping atau petugas lapangan dari dinas terkait di daerah.

5.        Untuk pengembangan rumput laut Gracillaria dan Cottoni menjadi agar-agar dan karaginan membutuhkan peralatan yang sama dengan proses yang berbeda sehingga untuk pengolahan lebih lanjut menjadi makanan dan minuman berbasis rumput laut dapat dikembangkan kelembagaan yang melibatkan kelompok tani rumput laut, industri kecil makanan dan minuman.

-  Kandungan Rumput laut

Rumput laut adalah bahan pangan berkhasiat, kandungan serat (dietary fiber) pada rumbut laut sangat tinggi. Serat makanan terdiri dari serat kasar ( crude fiber ) dan serat makanan (dietary fiber). Serat kasar adalah serat secara laboratorium dapat menahan asam kuat (acid) atau basa kuat (alkali), sedangkan serat makanan adalah bagian dari makanan yang tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan.

Rumput laut juga diketahui kaya akan nutrisi esensial, seperti enzim, asam nukleat, asam amino mineral, tracee element khususnya yodium, dan vitamin A,B,C,D,E, dan K. Selain itu, rumput laut juga bisa meningkatkan fungsi pertahanan tubuh, memperbaiki system peredaraan darah dan system pencernaan . nilai nutrisi rumput laut Eucheuma cottoni dapat dilihat pada berikut :

Tabel : Komponen nutrisi rumput laut Eucheuma cottoni

          Jenis-jenis rumput laut yang sudah diketahui dapat digunakan di berbagai industri adalah yang menjadi sumber karaginan, agar-agar dan alginat. Karaginofit adalah rumput laut yang mengandung bahan utama polisakarida karagin, agarofit adalah rumput laut yang mengandung bahan utama agar-agar. Alginofit adalah rumput laut coklat (Phaeophyceae) yang mengandung bahan utama polisakarida alginat .

1.    Rumput laut yang mengandung karaginan adalah dari marga Eucheuma. Karaginan ada tiga macam, yaitu iota karaginan dikenal dengan tipe spinosum, kappa karaginan dikenal dengan tipe Cottonii dan lambda karaginan. Iota karaginan berupa jeli lembut dan fleksibel atau lunak. Kappa karaginan berupa jeli bersifat kaku dan getas serta keras. Sedangkan lambda karaginan tidak dapat membentuk jeli, tetapi berbentuk cair yang viscous. E. cottonii dan E. spinosum merupakan rumput laut yang secara luas diperdagangkan, baik untuk keperluan bahan baku industri di dalam negeri maupun untuk ekspor.

Industri karaginan berkembang pesat dengan ditemukan berbagai jenis rumput laut lain yang mengandung karaginan tinggi dan dapat dibudidayakan di perairan tropis dengan biaya relatif lebih murah. Volume pasar produk karaginan (Jasuda,2013) mencapai 15.000-20.000 ton per tahun yang tersebar di Eropa (35%), Asia Pasifik (25%), Amerika Utara (25%), dan Amerika Selatan (15%). Mayoritas penggunaan karaginan untuk kebutuhuan industri makanan dan minuman, serta industri kosmetik dan farmasi.

2.    Agarofit adalah jenis rumput laut penghasil agar. Jenis-jenis rumput laut tersebut adalah Gracilaria sp, Gellidium sp, dan Gelidiella sp. Agaragar merupakan senyawa kompleks polisakarida yang dapat membentuk jeli. Kualitas agar-agar dapat ditingkatkan dengan suatu proses pemurnian yaitu membuang kandungan sulfatnya. Produk ini dikenal dengan nama agarose. Produksi agar-agar sebagian besar menggunakan rumput laut hasil budidaya. Kebutuhan agaragar dunia mencapai 10.000 ton per tahun dengan konsumen utama: Jepang (2.000 ton per tahun), Amerika Serikat (1.000 ton per tahun dimana 80% berasal dari impor), dan Jerman (210 - 400 ton per ton). Negara Asia yang banyak menggunakan agar-agar antara lain Thailand, Singapura dan Malaysia

3.     Alginofit adalah jenis rumput laut penghasil alginat. Jenis-jenis rumput laut coklat penghasil alginat tersebut adalah Sargassum sp, Turbinaria sp, Laminaria sp, Ascophyllum sp, dan Macrocystis sp. Alginat umumnya diekstrak dari rumput laut coklat yang sekarang banyak dibudidayakan karena harganya mulai mahal untuk memenuhi kebutuhan industri. Nilai produksi tahunan alginat sekitar USD$ 213 juta. Penggunaan alginat sangat luas mulai dari industri briket batubara, kosmetik keramik, keju, es krim, pasta gigi, cat, ban, semir dan kertas. Tak tertutup kemungkinan penggunaan produk turunan dari rumput laut ini semakin meluas lagi di masa mendatang. Di Indonesia, Sargassum sp dan Turbinaria sp merupakan sumber utama alginat, tetapi karena kandungan alginat dalam kedua rumput coklat tersebut relatif tergolong rendah, sehingga secara ekonomis kurang menguntungkan dan belum banyak dibudidayakan di Indonesia. Permintaan Sargassum sp masih sangat terbatas

Gambar : Pohon industri rumput laut berdasarkan jenis senyawa yang di hasilkan

 

 

 

A.  KARAGINAN

       Karaginan merupakan kelompok polisakarida galaktosa yang diekstraksi dari rumput laut dari spesies tertentu kelas alga merah ( rhodophyceae) jenis Chondrus, Eucheuma,Irdaea, dan Phyllophora. Yang diekstraksi dengan air atau larutan alkali pada temperature tinggi. Sebagian besar karagenan mengandung natrium, magnesium, dan kalsium yang dapat terikat pada gugus ester sulfat dari galaktosa dan kopolimer 3,6-anhydro galactose. Karagenan banyak digunakan pada sediaan makanan, sediaan farmasi dan kosmetik sebagai bahan pembuat gel, perenyah, pengental atau penstabil.

       Karagenan dapat diekstraksi dari protein dan lignin rumput laut dan dapat digunakan dalam industri pangan karena karakteristiknya yang dapat berbentuk gel, bersifat mengentalkan, dan menstabilkan material utamanya. Karagenan sendiri tidak dapat dimakan oleh manusia dan tidak memiliki nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Oleh karena itu, karagenan hanya digunakan dalam industri pangan karena fungsi karakteristiknya yang dapat digunakan untuk mengendalikan kandungan air dalam bahan pangan utamanya, mengendalikan tekstur, dan menstabilkan makanan.

Pada dasarnya rumput laut memiliki kandungan kimia karagenan. Menurut Craigie (1978), karagenan terdapat dalam dinding sel rumput laut atau matriks instraselulernya dan karaginan merupakan bagian penyususn yang besar dari beratkering rumput laut dibandingkan dengan komponen yang lain. Jumlah dan posisi sulfat membedakan jenis polisakarida Rhodophyceae. Menurut federal register, polisakarida tersebut harus harus mengandung 20% sulfat berdasarkan berat kering untuk diklasifikasikan sebagai karagenan. Berat molekul karagenan tersebut cukup tinggi, yaitu 100-800 ribu Dalton (DeMan, 1989). Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang disusun oleh senyawa 3,8 anhidro galaktosa, yang diperolehdari hasil ekstraksi rumput laut merah dengan menggunakan air panas (Hot Water) atau larutan alkali pada temperature tinggi. Karagenan merupakan nama yang diberikan untuk keluarga polisakarida linier yang diperoleh dari alga merah dan penting untuk pangan.  Senyawa-senyawa polisakarida mudah terhidrolisis dalam larutan yang bersifat asam dan stabil dalam suasana basa. Doty (1985), membedakan karaginan berdasarkan kandungan sulfatnya menjadi dua fraksi yaitu kappa karaginan yang mengandung sulfat kurang dari 28% dan iota kariganan jika lebih dari 30%. Winarno (1996) menyatakan bahwa kappa karaginan dihasilkan dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii, iota karaginan dihasilkan dari Eucheuma spinosum, sedangkan lambda karaginan dari Chondrus crispus, selanjutnya membagi karaginan menjadi tiga fraksi berdasarkan unit penyusunnya yaitu kappa,iota dan lambda karaginan.

-        Macam-macam karagenan

Di alam ini, terdapat tiga jenis karagenan yang dapat ditemukan secara luas di berbagai perairan di dunia. Ketiganya dibedakan berdasarkan struktur molekul yang mengakibatkan perbedaan sifat fisik dan karakteristik penggunaannya dalam industri pangan. Ketiga jenis karagenan ini adalah kappa, iota dan lambda. Perbedaan ketiganya terletak pada perbedaan posisi gugus estersulphate dan jumlah residu 3,6-anhydro D-galactose..

1.         Kappa karaginan

Karagenan kappa memiliki struktur D-galactose dan beberapa gugus 2- sulfate ester pada 3,6-anhydro D-galactose yang ditunjukan gambar. Gugus 6- sulfate ester mengurangi daya kekuatan gel namun dapat mengurangi loss akibat pengolahan dengan menggunakan basa. Hal ini akan memberikan keteraturan rantai yang lebih baik. Struktur dasar kappa karaginan dapat dilihat pada gambar berikut :

 

2.         Iota karaginan

Iota karaginan ditandai dengan adanya 4-sulfat ester pada setiap residu Dglukosa dan gugusan 2-sulfat ester pada setiap gugusan 3,6 anhidro-Dgalaktosa. Gugusan 2-sulfat ester tidak dapat dihilangkan oleh proses pemberian alkali seperti halnya kappa karaginan. Iota karaginan sering mengandung beberapa gugusan sulfat ester yang menyebabkan kurangnya keseragaman molekul yang dapat dihilangkan dengan pemberian alkali (Winarno 1990). Struktur dasar iota karaginan dapat dilihat pada gambar berikut:

3.         Lambda karaginan

Lambda karaginan berbeda dengan kappa dan iota karaginan, karena memiliki sebuah residu disulfat ฮฑ (1,4) D-galaktosa. Tidak seperti halnya pada kappa dan iota karaginan yang selalu memiliki gugus 4- phosphat ester. (Winarno 1990). Struktur dasar lambda karaginan dapat dilihat pada gambar berikut:

 

-     Sifat fisik karaginan

1.         Kelarutan

       Semua jenis karagenan memiliki kelarutan yang baik di dalam air panas. Namun karagenan kappa dan iota dapat larut dalam air dingin. Karagenan lambda membentuk larutan kental dengan karakteristik pseudoplastik ketika dipompa atau diaduk. Dengan kelarutan seperti itu, larutan-larutan karagenan tersebut memiliki kemampuan untuk mengentalkan dan memberikan tekstur krimi. Temperatur merupakan faktor yang cukup penting dalam penggunaan karagenan dalam sistem pangan. Semua jenis hidrat karagenan pada temperatur tinggi, karagenan jenis iota dan jenis kappa memiliki kekentalan yang cukup rendah.

2.         Kestabilan asam

Larutan karagenanakan kehilangan karakteristik gel dan kekentalannya dalam sistem dengan nilai pH di bawah 4.3. Penyebabnya adalah pada proses autohidrolisis karagenan yang terjadi pada pH rendah yang membentuk ikatan 3,6- anhydro galactose. Laju autohidrolisis bertambah pada kenaikan temperatur dan konsentrasi kation yang rendah. Untuk mencegah terjadinya autohidrolisis, karagenan didinginkan pada temperatur yang lebih rendah daripada temperatur pembentukan gel. Dalam produk yang bersifat asam, karagenan ditambahkan pada bagian akhir proses untuk mencegah degradasi kelebihan asam, dan jika mungkin, asam ditambahkan segera sebelum dilakukan pengisian oleh karagenan untuk mencegah penguraian polimer. Waktu pembentukan gel akan bergantung pada konsentrasi karagenan dan bahan penyusun pangan lainnya seperti garam dan gula. Dalam proses kontinu, waktu pemrosesan dijaga minimum. Dalam sistem dengan pH 4.5, kondisi proses menjadi irelevan untuk larutan karagenan menjadi stabil untuk berbagai waktu pemrosesan sebagian besar makanan utama.

 

 

3.         Viskositas

Viskositas adalah daya aliran molekul dalam sistem larutan. Suspensi koloid dalam larutan dapat ditingkatkan dengan cara mengentalkan cairan sehingga terjadi absorbsi dan pengembangan koloid. Viskositas hidrokoloid dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : konsentrasi, suhu, kandungan sulfat inti elektrik, teknik perlakuan, keberadaan elektrolik dan non elektrolik. Selainitu, tipe karaginan dan berat molekul karaginan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi viskositas suatu cairan.

Viskositas (kekentalan) merupakan sifat suatu cairan yang menunjukkan adanya tahanan dalam atau gesekan pada cairan yang bergerak. Pada zat cair viskositas disebabkan oleh gaya kohesif antar molekulnya sedangkan pada gas viskositasnya berasal dari tumbukantumbukan antar molekulnya.

Pada konsentrasi yang tinggi, karaginan dapat membentuk larutan yang sangat kental dengan struktur makro molekulnya yang linier atau tidak bercabang dan bersifat polielektrolit. Adanya gaya tolak menolak dari grup ester sulfat bermuatan sama yaitu negatif di sepanjang rantai polimer, menyebabkan molekul ini kaku dan tertarik kencang. Garam-garam akan menurunkan viskositas karaginan dengan cara mcnurunkan tolakan elektrostatik diantara gugus sulfat. Semakin kecil kandungan sulfat maka nilai viskositasnya semakin kecil pula, tetapi konsentrasi gelnya semakin meningkat. Viskositas karaginan menurun drastis dengan naiknya suhu.

4.         Karakteristik gel

Larutan panas karagenan iota dan kappa akan mulai membentuk gel ketika sistem tersebut didinginkan pada temperatur 40 ยบC dan 60ยบC bergantung pada kehadiran kation. Gel karagenan bersifat reversible dan memperlihatkan efek histerisis atau perbedaan antara temperatur penentuan gelling dengan melting. Gel tersebut stabil pada temperatur ruangan namun dapat meleleh kembali dengan pemanasan 5 20ยบC di atas temperatur pembentukan gel. Dengan pendinginan gel kembali akan membentuk gel. Komposisi ionik dari sistem pangan adalah penting untuk utilisasi karagenan. Misalnya, karagenan kappa lebih memilih ion kalium untuk menstabilkan zona sambungan yang melingkupi karakteristik kekokohan gel sebagai gel yang sedikit rapuh. Karagenan iota memilih ion kalsium untuk menjembatani rantai untuk memberikan pengaruh gel yang lembut elastik.

-     Manfaat karaginan

Karaginan sangat penting peranannya sebagai stabilizer (penstabil), thickener (pengental), gelling agent (pembentuk gel), emulsifying agent (pengemulsi) dan lain-lain. Sifat ini banyak dimanfaatkan dalam industri makanan, obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi dan industri lainnya . Beberapa jenis produk yang memanfaatkan karaginan sebagai stabilisator adalah jeli, sirop, selai dan salad.

Karaginan juga berfungsi sebagai pensuspensi, pengikat (binder), pelindung (protective agent), pencegah pelepasan air (syneresis inhibitor) dan pengikat bahan-bahan (flocculating agent) (Anggadireja dkk., 1993). Beberapa produk yang memanfaatkan fungsi ini adalah es krim, keju, pudding dan susu sterilisai coklat.

-     Standar mutu karaginan

A.  PROSES PENGOLAHAN RUMPUT LAUT MENJADI TEPUNG KARAGINAN

a.    Proses Sortasi

Istilah sortasi dalam kamus bahasa indonesia dikenal dengan istilah menyortir yang berarti memilah atau mengambil yang di perlukan dan mengeluarkan yang tidak diperlukan. Sortasi pasa hasil pertanian adalah beberapa kegiatan yang dilakukan untuk memisahkan hasil pertanian yang baik atau yang tidak memenuhi standar dan memisahkan benda lain atau benda asing yang tidak diharapkan . kegiatan sortasi biasanya dilakukan secara manual menggunakan tangan dan kejelian mata melalui tampilan bahan secara visual.

Proses sortasi pada rumput laut dilakukan pada saat rumput laut benar-benar kering, tujuan pengayakan rumput laut dalam kondisi kering yaitu untuk mempermudah membuang kotoran yang menempel biasanya kerang, cangkang siput, lumut atau sejenis. Jenis kotoran tersebut sulit dihilangkan ketika rumput laut masih basa dikarenankan hewan sejenis siput yang menempel umumnya masih hidup dan sulit lepas dari thallus rumput laut. Selain itu pada proses sortasi juga memisahkan rumput laut dari benda-benda asing lainnya seperti sampah yang ikut pada saat pemanenan seperti tali, kemasan, tanah, pasir dan lain sebagainya.

Tujuan dari proses sortasi adalah :

1.    Memperoleh kualitas yang lebih baik dan seragam

2.    Memberikan standarisasi dan perbaikan cara pengolahan

3.    Memberikan beberapa kulaitas kepada konsumen dengan harga yaang sesuai dengan kualitas.

Kegiatan penyortiran rumput laut kering yang akan dimasukkan kedalam proses dilakukan untuk memasstikan rumput laut telah memenuhi sprsfikasi mutu rumput laut kering, beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain :

1.    Memeriksa kembali kondisi rumput laut, yaitu dengan memisahkan antara yang baik dengan yang tidak baik.

2.    Melakukan pembersihan ulang dari kemunkinan adanya penempelan material lain yang bukan hasil panen misalnya tali, ganggang, lumpur, pasir, garam. Partikel tersebut akan menyebabkan terganggunya pemrosesan dan pencemaran produk.

Perlakuan pasca panen hendaknya perlu menjadi perhatian yang serius dari semua pelaku usaha rumput laut. Pembudidaya harus mulai sadar akan pentingnya jaminan kualitas hasil produksi yang baik , dengan begitu akan terbangun hubungan timbal balik secara positif antara pembudidaya dengan pihak industry pengolah. Jika standar kuallitas rumput laut yang di hasilkan baik maka akan berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha industry pengolah, kondisi ini tentunya secara langsung akan menjamin kontinyuitas penyerapan produksi dari pembudidaya sehingga kegiatan usaha budidaya akan berjalan secara berkelanjutan.

Rumput laut Eucheuma cottoni kering hendaknya memenuhi standar yang di persyaratkan pihak industriy pengolah. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang di keluarkan BSN yaitu SNI 012690-1992 ntang standar mutu rumput laut kering, mempersyaratkan beberapa spesifikasi mutu rumput laut kering yang harus di penuhi meliputi kadar air, bau, benda asing, kadar pengeringan dan kadar agar (Rumput laut pengasil agar). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel : Spesifikasi syarat mutu rumput laut kering

Selain spesifikasi syarat mutu yang tertera dalam table diatas, beberapa parameter mutu rumput laut yang perlu diperhatikan biasanya di persyaratakan pihak industri pengolah, antara lain meliputi :

-     Gel strength, yaitu tingkat kandungan jelly yang terdapat didalam rumput laut;

-     Viskositas, yaitu tingkat kekentalan yang terdapat dalam rumput laut;

-     Nilai pH, yaitu derajat keasaman sisa alkali yaitu antara 7 sampai 9

-     SFDM (Salt Free Dry Matter), yaitu rumput laut kering yang telah besih dari garam. SFDM ini mempengaruhi kandungan kekuatan gel rumput laut, nilai SFDM yang baik adalah 34%.

-     SS (Salt and Sand), merupakan jumlah garam dan pasir yang terdapat pada rumput laut kering, standar SS yang diuji sesuai SNI adalah <28%

Berdasarkan tingkat kadar air, produk rumput laut kering. Dapat dibedakan menjadi dua yaitu rumput laut kering kawat (kadar air 20-30%). Biasanya secara umum para pembudidaya menjual rumput laut dengan standar kering karet. Rumput laut yang terlalu kering dikhawatirkan mengalami kerusakan yang berdampak pada kualitas karaginan. Kondisi kadar air pada produk rumput laut kering dipengaruhi oleh faktor lama penjemuran, intensitas cahaya matahari (musim) dan metode jemur.

Rumput laut jenis Eucheuma Cottoni merupakan penghasil karaginan yaitu untuk fraksi kappa karaginan. Kandungan karaginan dinyatakan dalam CAY (clean anhydrous carrageenan yield) dengan nilai standar 40%, kurang dari nilai tersebut berarti rumput laut mempunyai standar kualitas rendah. Kandungan karaginan pada rumput laut Eucheuma cottini di pengaruhi oleh beberapa faktor meliputi : biomassa awal, steak (thallus), umur panen, jarak tanam, sistem budidaya dan kualitas air.

b.    Proses Pencucian Rumput Laut

Air tawar H2O sering digunakan dalam pencucian rumput laut . Air yang akan digunakan harus memenuhi standar mutu air, yaitu kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan digunakan yang dalam hal ini air yang tidak mempunyai rasa, warna dan bau. Selain untuk menghilangkan kotoran, baik berupa pasir, lumpur dan kotoran lain yang menempel pada rumput laut, secara umum pencucian rumput laut dalam air tawar dilakukan untuk mengurangi bau amis dan kadar garam.

Pada pencucian rumput laut dalam air bertujuan untuk mengembalikan kondisi segar dari rumput laut dan untuk mempersiapkan tekstur rumput laut coklat menjadi lunak sehingga mempermudah proses ekstraksi alginat dan juga untuk melarutkan laminarin, manitol, zat warna dan garam-garam. Rumput laut tersebut dibersihkan dari kotoran yang menempel secara manual tanpa menggunakan alat sampai berwarna putih yang kemudian dilakukan proses pengeringan dengan penjemuran di bawah sinar matahari. Proses pencucian dan pengeringan ini dilakukan beberapa kali sehingga diperoleh rumput laut yang bersih dan putih. Sementara untuk proses pencucian secara semi tradisional setelah proses pembersihan awal dicuci lagi supaya lebih bersih. Proses pencucian rumput untuk skala produksi besar modern, pencucian dilakukan dengan mesin yang dibangkitkan dengan menggunakan bahan bakar atau dari boiler.

c.    Proses Alkalisasi

Alkalisasi adalah proses penambahan bahan alkali untuk mengatur keasaman agar mencapai tingkat yang diinginkan. Alkalisasi dilakukan dengan menggunakan air panas atau larutan alkali panas. Suasana alkalisasi dapat diperoleh dengan menambahkan larutan basa misalnya larutan NaOH, Ca(OH)2, atau KOH.  Hidroksida merupakan bagian dari pereaksi yang akan melakukan penetrasi terhadap rumput laut serta akan mengurangi jumlah sulfat dalam karagenan dan meningkatkan 3,6 – anhidro – D – galaktopiranosa sehingga kekuatan gel dari karagenan dalam rumput laut mengalami perbaikan, kalium juga merupakan bagian dari pereaksi yang akan terkombinasi dengan karagenan dalam rumput laut untuk menghasilkan gel dan hal ini akan mencegah karagenan itu sendiri larut dalam larutan panas.

Pada tahapan ini, rumput laut bersih hasil dari proses pencucian kemudian dilanjutkan proses Alkalisasi menggunakan tangki, perendaman didalam larutan alkali selama 1-2 jam dengan suhu 80-85°C. bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan larutn alkali adalah KOH dengan konsentrasi 5% atau 7% (w/v). Volume larutan KOH yang digunakan sebagai media perebus sebanyak enam kali berat rumput laut kering, selama proses alkalisasi dilakukan pengadukan terhadap rumput laut agar penetrasi KOH kedalam rumput laut berjalan dengan baik sehingga terjadi eleminasi gugus sulfat. Dimana Perendaman rumput laut dalam larutan alkali dimaksudkan untuk meningkatkan titik leleh karagenan di atas suhu pemasaknya sehingga tidak mudah larut menjadi pasta dan untuk meningkatkan kekuatan gel dari karaginan tersebut, serta meningkatkat 3,6-anhidri-D-galaktosasetelah proses pemasakan alkali KOH dilakukan pencucian hingga berkali-kali agar sisa-sisa perendaman  KOH pada rumput laut hilang.

 

 

 

 

 

 

Adapun dalam penggunaan bahan kimia khususnya Kalium Hidroksida, kita juga harus mengetahui MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS) sebagai berikut :

Tanggal Dibuat             : 22 Februari 2015

Nama Data                                : Kalium hidroksida

Rumus Molekul             : KOH

Berat Molekul               : 56,11 g/mol

Informasi Bahan Singkat          : Berbahaya bagi mata, kulit, atau pakaian.Jangan menghirup debu KOH. Jaga agar wadah tertutup rapat. Cuci bersih setelah penanganan. Gunakan pada ruangan yang mempunyai ventilasi yang memadai.

Sifat Sifat Bahaya                            

Kesehatan :

Terhisap

Jangka Pendek               : iritasi, luka bakar, edema paru

Kontak Kulit

Jangka Pendek               : iritasi, luka bakar

Jangka Panjang               : dermatitis

Kontak Mata

Jangka Pendek               : iritasi (mungkin berat), luka bakar, kerusakan mata, kebutaan

Jangka Panjang               : gangguan visual

Tertelan

Jangka Pendek               : iritasi (mungkin berat), luka bakar, mual, muntah

Kebakaran                    : Tidak dapt meledak dengan sendirinya.                                                                                       Dapat menghasilkan gas hidrogen sehingga dapat meledak.

Reaktifitas                     : Stabil pada suhu normal dan tekanan 

Keselamatan dan Pengamanan

Penanganan dan penyimpanan :

Penanganan: Hindari debu KOH ketika bernapas. Jangan sampai terkena mata, kulit, atau pakaian. Cuci bersih setelah  penanganan. Pencampuran dengan air, asam atau bahan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan tumpah dan pelepasan panas

Penyimpanan: Simpan sesuai dengan semua peraturan dan standar yang berlaku. Jaga agar wadah rapat, tertutup dan diberi label dengan benar. Jangan simpan dalam wadah aluminium atau alat yang menggunakan perlengkapn alumunium. Karena gas hidrigen mudah terbakar maka, jauhkan dari zat-zat yang tidak kompatibel

Tumpahan dan kebocoran :

Pakailah pelindung peralatan pribadi sesuai yang direkomendasikan. Sekop KOH kering ke dalam wadah yang sesuai. Jauhkan dari persediaan air dan selokan. Bahan ini adalah alkali dan dapat meningkatkan pH permukaan air dengan kapasitas buffering rendah.

Alat pelindung diri :

Ruangan harus ada ventilasi, memakai kaca mata kimia, kran pencuci mata, jas lab, sarung tangan, sepatu boot karet, sarung tangan.

Pertolongan pertama :

Terhisap

Jika sulit bernapas, harus diberikan oksigen oleh teknisi ahli. Segera menghubungi layanan darurat

Kontak Kulit

Segera basuh daerah yang terkontaminasi dengan air. Lepaskan pakaian yang terkontaminasi,  perhiasan  dan sepatu. Cuci daerah yang terkontaminasi dengan sabun dan air. Bersihkan dan keringkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali. Harus mendapatkan perawatan medis dengan segera.

Kontak Mata

Segera basuh mata di kran pencuci mata selama 15 menit, Secara paksa memegang kelopak mata untuk memastikan irigasi rata pada seluruh mata dan tutup mata dalam beberapa detik hal ini sangat penting untuk mencapai efektivitas maksimum.

Tertelan

Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada orang yang tidak sadar atau kejang. Jika tertelan, jangan menyebabkan muntah. Berikan air dalam jumlah besar. Jika muntah terjadi secara spontan, maka menjaga jalan napas agar tidak tersumbat. Memberi lebih banyak air ketika berhenti muntah

Pemadaman api :

Jangan gunakan air, gunakan bahan pemadam api yang sesuai untuk sekitarnya

Informasi Lingkungan :

Dalam pembuangan, hendaknya memproes ulang jika memungkinkan. Bahan ini telah dipamerkan menyebabkan toksisitas moderat untuk organisme air.

 

a.    Proses Pembilasan

Proses pembilasan dilakukan berulang kali sampai rumput laut benar benar bersih, dimana bertujuan menghilangkan sisa sisa perendaman larutan alkali yang melekat pada rumput laut serta menghentikan proses alkalisasi pada rumput laut, dimana. Pada proses alkalisasi ada pelarut yang digunakan untuk menghilangkan Sebagian kandungan sulfat yang terdapat pada rumput laut yaitu Kalium clorida (Potasium Hydroksid). Pelarut adalah suatu zat yang melarutkan zat terlarut (cairan,padat atau gas yang berbeda secara kimiawi), menghasilkan suatu larutan.

Pada proses alkalisasi yang dilakukan adalah perendaman larutan basa kuat dimana tujuan adalah untuk menetralkan kandungan sulfat yang terdapat pada rumput laut. Jika di jelaskan bahwa didalam ilmu kimia adalah bila Asam kuat direaksikan dengan basa kuat maka akan menghasilkan garam netral dengan pH sama dengan 7, jika asam kuat direaksikan dengan basa lemah maka akan menghasilkan suatu garam dengan sifat asam. Namun jika asam lemah direaksikan dengan basa kuat maka akan menghasilkan garam dengan sifat basa, apa bila asam lemah direaksikan dengan basah lemah maka akan menghasilkan suatu garam dengan sifat tergantung kepada nilai ka ataupu kb didalamnya.

Pada dasarnya rumput laut memiliki kandungan kimia karagenan. Menurut Craigie (1978), karagenan terdapat dalam dinding sel rumput laut atau matriks instraselulernya dan karaginan merupakan bagian penyususn yang besar dari berat kering rumput laut dibandingkan dengan komponen yang lain. Jumlah dan posisi sulfat membedakan jenis polisakarida Rhodophyceae. Menurut federal register, polisakarida tersebut harus harus mengandung 20% sulfat berdasarkan berat kering untuk diklasifikasikan sebagai karagenan. Berat molekul karagenan tersebut cukup tinggi, yaitu 100-800 ribu Dalton (DeMan, 1989). Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang disusun oleh senyawa 3,8 anhidro galaktosa, yang diperolehdari hasil ekstraksi rumput laut merah dengan menggunakan air panas (Hot Water) atau larutan alkali pada temperature tinggi. Karagenan merupakan nama yang diberikan untuk keluarga polisakarida linier yang diperoleh dari alga merah dan penting untuk pangan.  Senyawa-senyawa polisakarida mudah terhidrolisis dalam larutan yang bersifat asam dan stabil dalam suasana basa.

b.    Proses Ekstraksi

Ekstraksi merupakan suatu proses mengambil senyawa yang terdapat pada suatu bahan dengan pelarut yang sesuai. Prinsip ekstraksi yaitu melarutkan karagenan dalam rumput laut dengan menggunakan pelarut berupa akuades.Faktor yang mempengaruhi ekstraksi :

1.    Ukuran Partikel

     Makin kecil ukuran partikel, makin besar luas permukaan padatan yang akan diekstrak, sehingga dapat memperbesar luas permukaan transfer massa pelarut ke dalam padatan. Dengan demikian, laju difusi pelarut ke dalam padatan menjadi lebih besar. Pengecilan ukuran juga bertujuan untuk memecah struktur dinding sel yang menjadi penghalang bagi terjadinya difusi pelarut ke dalam padatan. Pada penelitian ini diketahui ukuran optimum partikel yang akan diekstraksi panjangnya 1 cm.

2.    Pelarut

     Pelarut yang baik adalah adalah pelarut yang tidak merusak solut atau residu, harganya relatif murah, memiliki titik didih rendah, dan murni. Suatu zat dapat larut dalam pelarut jika memiliki nilai polaritas yang sama.

3.    Perbandingan massa

     Perbandingan massa antara massa pelarut dan massa padatan yang akan diekstrak juga harus memiliki perbandingan yang sesuai untuk mendapatkan hasil ekstraksi yang terbaik. Pada penelitian ini massa rumput laut kering sebesar 5 gram diekstrak dengan menggunakan 250 mL aquades (1:50).

4.    Waktu

     Waktu ekstraksi menentukan rendemen yang dihasilkan. Semakin lama waktu ekstraksi, maka semakin banyak rendemen karagenan yang dihasilkan. Akan tetapi setelah melebihi batas waktu optimum ekstraksi, rendemen yang dihasilkan akan konstan.

Pada tahapan ekstraksi ini dilakukan proses pemasakan atau ekstraksi pada tangki 4, proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut air, dimana perbandingan jumlah pelarut adalah 30 kali lipat dari berat rumput laut yang akan diekstraksi. Proses ekstraksi dilakukan selama 2 jam pada suhu 95ยบC. Hasil ekstraksi dipisahkan antara larutan (ekstrak) dengan residunya (kotoran-kotoran yang terdiri dari rumput laut yang tidak larut). Ekstraksi dilakukan hingga rumput laut menjadi pasta, seteleh itu dilakukan penambahan filter aid dengan perhitungan :

Berat bahan baku X 0.25% = jumlah filter Aid

 

 

 


Filter Aid adalah merupakan mineral anorganik dan material organic berserat, biasanya dalam bentuk bubuk dan digunakan bersinergi dengan peralatan filtrasi untuk meningkatkan performa akhir filtrasi.filter Aid bertujuan untuk membantu proses penyaringang dan akan mengikat senyawa-senyawa yang tidak larut didalam air serta akan menggikat aroma dan rasa dari rumput laut tersebut sehingga filtrat yang dihasilkan tidak memiliki warna,aroma dan rasa.

Ada beberapa macam proses pembuatan karaginan yang umum digunakan saat ini, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan proses. Pemilihan proses dilakukan guna memperoleh proses yang efisien dengan produk terbaik. Proses yang terpilih diharapkan adalah proses yang paling efisien dan ekonomis.

 Secara garis besar karaginan dapat diekstrak dari rumput laut dengan dua cara. Cara yang pertama adalah dengan melarutkan karaginan hingga menjadi larutan encer, sedangkan residu yang berupa selulosa dan komponen tak larut lainnya dipisahkan dengan penyaringan. Karaginan dalam larutan kemudian direcovery secara bertahap sehingga didapatkan produk akhir berupa solid kering yang mengandung sedikit sekali komponen selain karaginan. Produk yang dihasilkan melalui metode ini dikenal dengan nama Full Refined Carrageenan (FRC).

Pada metode kedua, karaginan tidak diekstraksi dari rumput laut. Prinsipnya adalah mengeluarkan atau menghilangkan semua zat (selain karaginan) yang terkandung di dalam rumput laut. Zat-zat tersebut akan terurai atau terlepas dalam basa dan air. Residu yang tidak terlarut mengandung sejumlah besar karaginan dan sebagian selulosa. Residu tersebut kemudian dikeringkan dan dijual sebagai Semi Refined Carrageenan (SRC).

Ekstraksi karaginan dibedakan menjadi 2 jenis ekstraksi karaginan yaitu Semi Refinned Carrageenan dan Refinned Carrageenan sebagai berikut :

-     Semi Refine Karagenan (Karaginan semi murni)

Semi refined carrageenan (SRC) merupakan salah satu produk karaginan dengan tingkat kemurnian yang rendah karena masih mengandung sejumlah kecil selulosa yang ikut mengendap bersama karaginan. Semi refined carrageenan (SRC) secara komersial diproduksi dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii melalui proses ekstraksi menggunakan larutan alkali (Kalium hidroksida).

Karaginan semi murni dibuat dengan memanfaatkan proses pemanasan dalam larutan alkali. Kappaphycus alvarezii dipanaskan pada larutan alkali selama 2-3 jam. Jika suhu pemanasan di bawah 80OC, maka rumput laut tidak akan larut dan konversi kappa tidak akan terjadi. Bagian hidroksi dari reagen akan menurunkan jumlah sulfat pada karaginan, meningkatkan 3,6-anhidro-Dgalaktosa yang menyebabkan kekuatan gel karaginan pada rumput laut meningkat. Bagian potasium pada reagen bercampur dengan karaginan untuk membuat gel dan mencegah karaginan larut pada larutan panas. Residu yang masih terlihat seperti rumput laut dicuci beberapa kali untuk menghilangkan alkali dan kotoran yang dapat larut dalam air. Alkali panas dan pencucian akan menghilangkan residu mineral, protein, dan lemak, serta meninggalkan karaginan yang dikonversi dan beberapa residu selulosa dari dinding sel.

-     Refine Karagenan (Karaginan Murni)

Selain semi refine, hasil olahan rumput laut karaginofit yaitu refine carrageenan atau karaginan murni. Proses produksi untuk mendapatkan karaginan murni melalui proses ekstraksi karaginan dari rumput laut. Ada dua metode proses produksi karaginan, yaitu metode alkohol (alcohol method) dan metode tekan (pressing method). Pembuatan karaginan murni terdiri dari tiga tahap, yaitu ekstraksi, penyaringan dan pengeringan. Karaginan yang murni biasanya tanpa warna (bening), tanpa rasa, tak berbau, dan akan membentuk gel yang tidak beraturan di dalam air. Karaginan murni biasanya digunakan untuk industri farmasi dan makanan.

Pembuatan karaginan murni biasanya dilakukan dengan penggunaan larutan alkali sebagai larutan pemasak. Larutan pengekstrak biasanya mengandung 1-2% karaginan. Larutan tersebut kemudian disaring secara bertingkat untuk mendapatkan filtrat yang bebas dari selulosa dan padatan lainnya. Filtrat yang diperoleh kemudian dicampurkan dengan alkohol atau garam seperti KCl untuk menghasilkan presipitat karaginan. Koagulan ini kemudian dipisahkan dengan cara mekanik atau juga dengan cara pengeringan.

c.    Proses Filtrasi

Filtrasi adalah proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi dari air melalui media berpori. Filtrasi dapat juga diartikan sebagai proses pemisahan liquid -liquid dengan cara melewatkan liquid melalui media berpori atau bahan-bahan berpori untuk menyisihkan atau menghilangkan sebanyak-banyaknya butiran-butiran halus zat padat tersuspensi dari liqud. Filtrasi adalah suatu operasi pemisahan campuran antara padatan dan cairan dengan melewatkan umpan (padatan + cairan) melalui medium penyaring.

Proses filtarsi banyak dilakukan di industri, misalnya pada pemurnian air minum, pemisahan kristal-kristal garam dari cairan induknya, pabrik kertas dan lain-lain. Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar. Secara umum filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif lebih kecil dibandingkan zat cairnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi proses filtrasi yaitu sebagai berikut :

1.    Debit Filtrasi

Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter secara efisien. Sehingga proses filtrasi tidak dapat terjadi dengan sempurna, akibat adanya aliran air yang terlalu cepat dalam melewati rongga diantara butiran media pasir. Hal ini menyebabkan berkurangnya waktu kontak antara permukaan butiran media penyaring dengan air yang akan disaring. Kecepatan aliran yang terlalu tinggi saat melewati rongga antar butiran menyebabkan partikel– partikel yang terlalu halus yang tersaring akan lolos.

2.    Konsentrasi kekeruhan

Konsentrasi kekeruhan sangat mempengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi kekeruhan air baku yang sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media atau akan terjadi clogging. Sehingga dalam melakukan filtrasi sering dibatasi seberapa besar konsentrasi kekeruhan dari air baku (konsentrasi air influen) yang boleh masuk. Jika konsentrasi kekeruhan yang terlalu tinggi, harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu, seperti misalnya dilakukan proses koagulasi – flokulasi dan sedimentasi.

3.    Kedalaman media, ukuran, dan material

Tebal tipisnya media akan menentukan lamanya pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya mempunyai daya saring yang sangat tinggi, tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang lama. Sebaliknya media yang terlalu tipis selain memiliki waktu pengaliran yang pendek, kemungkinan juga memiliki daya saring yang rendah. Demikian pula dengan ukuran besar kecilnya diameter butiran media filtrasi berpengaruh pada porositas, laju filtrasi, dan juga kemampuan daya saring, baik itu komposisisnya, proporsinya, maupun bentuk susunan dari diameter butiran media. Keadaan media yang terlalu kasar atau terlalu halus akan menimbulkan variasi dalam ukuran rongga antar butir. Ukuran pori sendiri menentukan besarnya tingkat porositas dan kemampuan menyaring partikel halus yang terdapat dalam air baku. Lubang pori yang terlalu besar akan meningkatkan rate dari filtrasi dan juga akan menyebabkan lolosnya partikel halus yang akan disaring. Sebaliknya lubang pori yang terlalu halus akan meningkatkan kemampuan menyaring partikel dan juga dapat menyebabkan clogging (penyumbatan lubang pori oleh partikel halus yang tertahan) terlalu cepat.

Pemisahan karaginan dari bahan pengekstrak dilakukan dengan cara penyaringan dan pengendapan. Penyaringan ekstrak karaginan umumnya masih menggunakan penyaringan secara konvensional yaitu dengan menggunakan kain saring dan filter press, dan dilakukan dalam keadaan panas untuk mencegah terjadinya pembentukan gel.

 Plate dan frame filter press terdiri dari plate dan frame yang tergabung menjadi satu dengan kain saring pada tiap sisi plate. Plate memiliki saluran sehingga filtrat jernih dapat melewati tiap plate. Slurry dipompa menuju plate dan frame dan mengalir melalui saluran pada frame sehingga slurry memenuhi frame. Filtrat mengalir melalui kain saring dan padatan menumpuk dalam bentuk 7 cake pada kain Filtrat mengalir antara kain saring dan plate melalui saluran keluar. Filtrasi terus dilakukan hingga frame dipenuhi padatan. Kebanyakan filter memiliki saluran pengeluaran yang terpisah untuk tiap frame sehingga dapat dilihat apakah filtrat jernih atau tidak. Bila filtrat tidak jernih, mungkin disebabkan kain saring rusak atau sebab lainnya. Ketika frame sudah benar– benar terpisah plate dan frame dipisahkan dan cake dihilangkan, lalu filter dipasang lagi dan digunakan.

d.    Proses presipitasi

Presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan ( endapan ) didalam sebuah larutan sebagai hasil dari reaksi kimia. Presipitasi biasanya ini biasanya terbentuk Ketika konsentrasi ion yang larut telah mencapai batas kelarutan dan hasilnya adalah membentuk garam. Metode presipitasi dilakukan dengan cara zat aktif dilarutan kedalam pelarut, lalu ditambahkan larutan lain yang bukan pelarut (anti-solven), hal ini menyebabkan larutan menjadi jenuh dan menjadi nukleasi yang cepat sehingga membentuk nanopartikel.

Presipitasi atau pengendapan karaginan merupakan bagian dari ekstraksi karaginan, karaginan dapat dipisahkan dari filtratnya dengan cara pembekuan atau cara presipitasi oleh alkohol. Akan tetapi pengendapan dengan alkohol dibutuhkan biaaya yang sangat mahal sehingga digunakan KCL untuk meminimalkannya. selain itu kualitas karaginan yang dihasilkan masih rendah. Kemudian metode presipitasi karaginan dengan Kalium Klorida juga menghasilkan rendamen dan kekuatan gel yang lebih kuat dibandingkan dengan alkohol,  Rendemen terbesar juga akan diperoleh jika ekstraksi menggunakan pelarut kalium hidroksida dan pada tahap presipitasi menggunakan presipitan kalium klorida

Metode presipitasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel/analisis laboratorium. Dalam hal  ini presipitasi bertujuan untuk memisahkan karagenan basah dengan pelarutnya (aquades) dengan menggunakan larutan KCL.

e.    Proses Pengeringan

Pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian besar air dari bahan dengan menggunakan energi panas. Pengeluaran air dari bahan dilakukan sampai kadar air keseimbangan dengan lingkungan tertentu dimana jamur, enzim, mikroorganisme, dan serangga yang dapat merusak menjadi tidak aktif.

Tujuan pengeringan adalah untuk mengurangi kandungan air bahan sampai batas tertentu sehingga aman disimpan sampai pemanfaatan yang lebih lanjut. Dengan pengeringan, bahan menjadi lebih tahan lama disimpan, volume bahan lebih kecil, mempermudah dan menghemat ruang pengagukutan, mempermudah transportasi, dan biaya produksi menjadi murah.

Prinsip pengeringan adalah proses penghantaran panas dan massa yang terjadi secara serempak. Dalam pengeringan, air dihilangkan dengan prinsip perbedaan kelembaban antara udara pengering dengan bahan yang dikeringkan.

Penghantaran panas pada pengeringan dapat dilakukan secara konduksi, konveksi, radiasi, dan dengan gelombang mikro. Sedangkan cara pengeringan dapat dilakukan secara alami maupun buatan (mekanis).

-     Pengeringan Alami

Pengeringan alami dapat dilakukan dengan penjemuran langsung dan dengan penjemuran dengan modifikasi. Penjemuran alami secara langsung biasanya menggunakan sarana pengeringan paling sederhana seperti lantai jemur, jalan beraspal atau tikar.

Kelebihan dari metode alami ini yaitu : Biaya murah dan energi yang berlimpah

Adapunnya kelemahannya adalah : memerlukan tempat yang luas untuk penjemuran, pengoerasiannya tergantung cuaca, suhu tidak dapat dikontrol, mudah terkontaminasi, membutuhkan waktu yang lama, perlu dilakukan pembalikan.

-     Pengeringan Mekanis

Pengeringan buatan dilakukan dengan menggunakan pemanasan dari hasil pembakaran. Media udara dihembus  melalui pemanas atau kontak langsung ke produk yang dikeringkan. Pemanasan udara dapat dilakukan secara langsung (direct) dan tidak langsung (indirect). Pada dasarnya, pengeringan mekanis dibedakan menjadi dua macam yaitu sistem batch (batch system) dan sistem kontinyu (continuous system). Pada sistem batch, bijian dikeringkan dalam suatu wadah dan kontak antara bijian dengan udara pengering lama/berulang kali. Pada sistem  kontinyu, bijian mengalir secara kontinyu dan kontak dengan udara pengering hanya sekali saat bijian berada pada kolom/zona pengeringan saja.

Kelebihan menggunakan pengering mekanis adalah dapat menghasilkan produk berkualitas, suhu terkendali, dan laju bisa dipercepat. Pengeringan juga tidak tergantung iklim dan cuaca (tidak harus siang hari tetapi bisa malam hari), cocok untuk komoditas tinggi, serta ukuran dan kapasitas dapat dibuat besar. Sedangkan kelemahannya adalah biaya yang tinggi terutama bahan bakar.

Salah satu contoh alat pengering mekanik yaitu Rotary Dryer, alat ini merupakan suatu alat pengering yang berbentuk silinder dan bergerak secara berputar yang berfungsi untuk mengurangi kadar air dari bahan solid dengan cara mengontakkannya dengan udara kering. Bahan yang akan dikeringkan masuk ada ujung pengering yang tinggi, dengan adanya putaran dari pengering maka produk akan keluar secara perlahan lahan pada ujung yang lebih rendah.

Adapun Cara perhitungan untuk menentukan  kadar air dapat menggunakan rumusberikut :

                                              % Kadar Air = (W –W1) x 100/W              

Dimana:

W                 = bobot contoh asal dalam gram

W1                = bobot contoh setelah dikeringkan dalam gram

100                = faktor konveksi ke %

Pada proses pembuatan karaginan ini pengurangan kadar air dimulai dengan proses pengeluaran air yang ada dalam serat-serat karaginan yang di lakukan dengan alat press hidrolik. Pengepresan dilakukan dengan menurunkan alat penekan secara perlahan-lahan hingga kantong yang berisi karaginan tertekan, setelah itu dilanjutkan dengan penjemuran dibawah matahari selama 1-2 hari dengan matahari terik apabila kadar air mash cukup tinggi maka dapat dilanjutkan pengeringan menggunakan oven.

f.     Proses Penepungan

Penepungan dilakukan dengan grinding menggunakan alat ball mill atau micro mill, kemudian butiran semi-refined carrrageenan distandarisasi dengan ayakan atau screen standar 80 mesh. Produk yang sesuai standard akan disimpan ditangki penampung produk.

Grinding adalah proses pengurangan ukuran partikel bahan olahan dari bentuk besar/kasar diubah menjadi ukuran yang lebih kecil. Untuk itu yang namanya grinding adalah proses pemecahan atau penggilingan.  Proses grinding dan sizing banyak di gunakan dalam industri diantaranta proses penghancuran batu-batuan, bijih, pembuatan tepun, pembuatan obat-obatan, dll.

Beberapa cara untuk memperkecil ukuran zat padat dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara, yaitu :

a)    Kompresi ( tekanan), bahan olahan digrinding dengan ditekan arah tegak lurus dari landasan

b)   Impak (pukulan), bahan olahan di grinding dengan menggunakan benda tumpul.

c)    Atrisi (gesekan), bahan olahan di grinding dengan di gesek arah sejajar dari landasan.

d)   Pemotong, bahan olahan di grinding dengan menggunakan benda tajam.

Sizing atau pengayakan sendiri merupakan proses penyamarataan ukuran dalam ayakan sesuai dengan ukuran yang dikehendaki sehingga ukuran partikel menjadi homogen. Sizing sendiri merupakan proses penyamarataan ukuran dalam ayakan sesuai dengan ukuran yang dikehendaki sehingga ukuran partikel menjadi homogen. Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyaI berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses pengayakan juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda dengan bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan serbuk dengan ukuran yang seragam. Dengan demikian pengayakan dapat didefinisikan sebagai suatu metoda pemisahan berbagai campuran partikel padat sehingga didapat ukuran partikel yang seragam serta terbebas dari kontaminan yang memiliki ukuran yang berbeda dengan menggunakan alat pengayakan.  

Pengayakan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan  ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium.

Produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu :

1.      Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize)

2.      Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan (undersize)

Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran tertentu dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang di atas ukuran atau yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Pengayakan lebih lazim dalam keadaan kering

Pengayakan secara mekanik (pengayakan getaran, guncangan, atau kocokan) dilakukan dengan bantuan mesin, yang umumnya mempunyai satu set ayakan dengan ukuran lebar lubang standar yang berlainan.

Suatu ayakan terdiri dari bingkai ayakan dan jaringan ayakan dalam hal ini dikenal dengan istilah mesh. Mesh adalah jumlah lubang per inchi kuadrat. Biasanya jaringan tersebut dilengkapi dengan peralatan lain sesuai dengan jenis ayakan, misalnya pada ayakan goyang bingkai ayakan dihubungkan dengan batang penggerak ke roda gerak.

 

g.    Proses Pengemasan

Proses pengemasan merupakan tahap akhir pada proses produksi yang bertujuan untuk menjaga kualitas dan umur simpan pada suatu produk. Umur simpan produk sangat penting agar produk dapat menjaga kualitas selama rantai distribusi hingga produk dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Fungsi pengemasan yaitu mengatur interaksi antara bahan pangan dengan lingkungan sekitar, sehingga menguntungkan bagi bahan pangan, dan menguntungkan bagi manusia yang mengkonsumsi bahan pangan.adapun tujuan pengemasan :

-     Membuat umur simpan bahan pangan menjadi panjang

-     Menyelamatkan produksi bahan pangan yang berlimpah.

-     Mencegah rusaknya nutrisi/gizi bahan pangan

-     Menjaga dan menjamin tingkat kesehatan bahan pangan

-     Memudahkan distribusi/pengangkutan bahan pangan

-     Mendukung perkembangan makanan siap saji

-     Menambah estetika dan nilai jual bahan pangan.

Adapun persyaratan bahan pengemas yaitu :

-     Memiliki permeabilitas (keampuan melewatkan) udata yang sesuai dengan jenis bahan pangan yang akan di kemas

-     Harus bersifat tidak beracun dan inert ( tidak bereaksi dengan bahan pangan)

-     Harus kedap air

-     Tahan panas

-     Mudah dikerjakan secara masinal dan harganya relatif murah.

Komponen penting dalam membuat desain kemasan :

-     Nama / brand produk

-     Informasi fungsi / manfaat produk

-     Komposisi produk / daftar bahan

-     Tanggal kadaluarsa dan tgl produksi

-     Keterangan halal

-     Berat bersih

-     Kode produksi

-     Izin edar

-     Informasi produsen/distributor

Pengemasan tepung karaginan dilakukan dengan menggunakan kemasan plastik yang disimpan dialam lemari pendingin yang higienis agar tidak cepat berjamur dan aman untuk dipakai pada proses selanjutnya.

Rendemen akhir produk karaginan, rendemen suatu produk sangat penting dihitung untuk mengetahui sebrapa besar pengaruh perlakuan maupun pengolahan terhadap hasil akhir suatu produk. Pada pembuatan karaginan ini, tinggi rendahnya rendemen juga ditentukan oleh penanganan pada saat proses berlangsung. Untk menghitung persen rendemen produk dapat digunkan rumus berikut ini :

% Rendemen = berat akhir/ berat awal x 100%






INILAH PROSES PENGOLAHAN RUMPUT LAUT BESERTA MACAM MACAM RUMPTLAUT TERSEBUT.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

http://blog.ub.ac.id/putrilestari/files/2015/11/INDUSTRI-KARAGINAN.pdf

http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/15706/2/N11115339_skripsi%20bab%201-2.pdf

file:///C:/Users/asus/Downloads/Bab%202.pdf

http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NmRjY2EyOTk5ZmUxZmUzODMyMjlkMDViNGNmNzQ5ZjM5YjYzYjlmOQ==.pdf

https://teknik-pengeringan.tp.ugm.ac.id/2017/10/28/teknik-pengeringan/

https://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/22/metode-dan-teknik-pengayakan-untuk-menentukan-ukuran-partikel-dalam-teknologi-farmasi/

https://docplayer.info/47975111-Dalam-proses-ekstraksi-tepung-karaginan-proses-yang-dilakukan-yaitu-tali-rafia-hal-ini-sangat-penting-dilakukan-untuk-memperoleh-mutu-yang-lebih.html 

https://hajarasawad3152.blogspot.com/



Di Antara Dua Lautan/Samudera

  Di Antara Dua lautan/Dua Samudera ada yang tak bisa di satukan ada pula yang bisa di satukan kaya bemana itu saya akan jelaskan lebih dala...